Gelar Forum bersama Pemerintah, Shell Buat Skenario untuk Wujudkan Bebas Emisi di 2070

Naufal Shafly - Selasa, 14 Agustus 2018 | 22:55 WIB

Darwin Silalahi dan Luhut B. Panjaitan di acara Shell Scenario Forum (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Shell Indonesia menggelar acara untuk memperkenalkan skenario Shell, yakni SKY, dalam mewujudkan visi dunia untuk terciptanya dunia tanpa emisi di tahun 2070.

Acara bertajuk 'Shell Scenario Forum' tersebut dihadiri oleh Darwin Silalahi, Country Chairman & President Director PT Shell Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman, dan Cho-Oon Khong, Chief Political Analyst, Shell Scenario Team.

Menurut Darwin, Scenario Forum ini bertujuan untuk memperkaya pemikiran kritis para pemimpin dan pengambil keputusan dalam memahami segala peristiwa yang mungkin terjadi.

"Shell telah menjadi pelopor dalam mengembangkan skenario yang digunakan untuk mengeksplorasi masa depan dan memperdalam pemikiran strategisnya selama hampir 50 tahun. Hal ini memungkinkan dilakukannya sebuah diskusi terbuka tentang upaya, tantangan dan kesempatan yang dapat digunakan oleh masyarakat, pasar dan pemerintah dalam mencapai sasaran Paris Agreement," ujar Darwin.

Dalam forum yang dihadiri perwakilan pemerintah, mitra bisnis, dan konsumen tersebut, Darwin menegaskan, pentingnya peran berbagai elemen dalam mewujudkan pengembangan dunia bebas emisi.

(BACA JUGA: Beda dengan Yamaha, Begini Cerita Honda Bisa Taklukkan Masalah Elektronik di MotoGP)

"Masa depan dengan net-zero emissions akan mungkin terjadi apabila kita dapat membangun pemahaman dan tindakan bersama antara sektor publik-swasta, dan berkolaborasi lintas sektor,” tambahnya.

Sementara itu, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dirinya menyambut baik visi Shell melalui sebuah skenario yang dapat membantu dunia, dalam mencapai perjanjian Paris, untuk menahan peningkatan suhu rata-rata bumi di bawah 2 derajat Celsius.

Menurutnya, Indonesia memiliki komitmen dalam memenuhi Paris Agreement melalui berbagai upaya, antara lain penurunan emisi gas rumah kaca nasional, pengurangan emisi dari asap kebakaran hutan dan lahan, pengembangan energi terbarukan (EBT) dan inisiasi industri hijau.

Luhut mengklaim, melalui berbagai upaya yang dilakukan dalam rentang waktu dua tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton.