Mengenal Teknologi Kontrol Kestabilan Mobil, Fungsi Dan Cara Kerjanya

Radityo Herdianto - Kamis, 28 Juni 2018 | 13:01 WIB

Komponen ESP Mercedes-Benz (Radityo Herdianto - )

(BACA JUGA: Ini Dua Jenis Gerigi Pada Tang, Fungsinya Beda Lho)

Sensor ini menghitung seberapa besar pergeseran bodi mobil melenceng dari sumbunya ketika menikung.

Informasi itu dikirim ke komputer yang akan memadukan dengan data kecepatan putar roda, sudut kemudi, dan posisi pedal gas.

Jika sistem mendeteksi yaw terlalu besar, maka secara otomatis dilakukan pengereman sesuai kebutuhan hingga mobil stabil.

Ini bisa dilakukan baik pada ban depan atau belakang secara individual, bersamaan atau kombinasi di antara empat roda.

Setiap pabrikan mobil mengembangkan teknologi kontrol kestabilan masing-masing.

(BACA JUGA: Tiga Komponen Ini Bisa Timbulkan Suara Mengganggu Di Mobil)

Contohnya BMW memiliki Dynamic Stability Control (DSC) dan Mercedes-Benz mempunyai Electronic Stability Program (ESP).

Namun, tak semua kontrol kestabilan pabrikan mobil itu identik atau sama ya.

Mungkin perangkat kerasnya mirip, tapi ada beberapa variasi program membuat tingkat responsnya berbeda.