Lihat apakah sabuk pemutar sudah mengalami retak atau getas lantaran usia pakainya sudah habis.
Jika itu yang terjadi, lekas ganti dengan belt yang baru.
2. Dengarkan suara yang muncul dari alternator
Pulley alternator di-support oleh bearing atau bushing.
Bila komponen tersebut aus atau rusak akan muncul bunyi berdecit yang mengganggu.
Sebaiknya segera bawa ke bengkel untuk diperiksa.
3. Cium bau karet atau kabel terbakar
Bau karet atau kabel terbakar dari alternator bisa jadi indikasi adanya malfungsi.
Pulley yang tidak berputar bebas atau tidak selaras, bisa meningkatkan friksi dan menimbulkan panas pada sabuk alternator.
Akhirnya, munculah bau karet terbakar atau bisa juga alternator mengalami overheat akibat memberikan tenaga berlebih pada rotor.
4. Lihat sinyal dari warning light
Lampu indikator (warning light) di mobil muncul dengan simbol aki berwarna merah.
Bila simbol tersebut terlihat sesaat mesin mobil menyala, berarti ada masalah di sistem pemasok listrik atau alternator.
Namun, jika menyala terus berarti kondisi alternator sudah mengalami kerusakan yang parah.
5. Gunakan voltmeter
Untuk pengecekan yang lebih maksimal sebaiknya gunakan voltmeter.
Dengan voltmeter, Anda bisa mendeteksi performa aktual alternator.
Baik itu besarnya hambatan antara kabel dari alternator ke aki, serta tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator.