GridOto.com - Fenomena pemotor cewek yang salah nyalakan lampu sudah jadi hal yang umum.
Mulai dari sein kiri tapi berbelok ke kanan dan juga sebaliknya.
Kebiasaan tersebut tak hanya sebatas penggunaan sein yang keliru.
Tak jarang juga disertai berbelok mendadak, seperti pindah jalur tanpa isyarat atau berputar arah secara tiba-tiba.
Situasi ini tentu memunculkan anggapan negatif bahwa perempuan dianggap kurang terampil saat mengendarai motor maupun mobil.
Menanggapi hal tersebut, Trainer Safety & Defensive Riding IAABL, Digit Megandari, menilai perilaku tersebut lebih disebabkan minimnya pembekalan teknik berkendara aman, khususnya bagi pengendara perempuan.
“Berkendara itu ada ilmunya. Mulai dari posisi duduk di atas motor saja sudah ada standar tertentu dan perlu latihan,” ujar Digit melansir Kompas.com (7/3).
Baca Juga: Duh, Lupa Nyalakan Lampu Sein di Situasi Ini Berbuah Denda Tilang Seperempat Juta
Ia menambahkan, tantangan semakin besar ketika pengendara harus menempuh perjalanan jauh dan melintas di jalan umum yang dipenuhi kendaraan berukuran besar.
Digit mencontohkan, manuver seperti menyalip atau menikung membutuhkan teknik dan perhitungan matang demi menjaga keselamatan.
“Sebelum menyalip, seharusnya lampu sein dinyalakan sekitar tiga detik, lalu klakson. Setelah itu, pengendara harus memastikan kondisi benar-benar aman, tidak hanya mengandalkan perasaan,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, banyak pengendara perempuan belum memahami prinsip dasar tersebut. Akibatnya, cara berkendara yang ditampilkan terlihat kurang aman dan berisiko.
“Banyak yang memiliki SIM hanya sebagai formalitas. Secara kompetensi belum tentu siap, padahal risiko berkendara bisa berujung cedera serius bahkan fatal,” ungkap Digit.
Ia pun menekankan pentingnya pelatihan berkendara yang tepat agar kemampuan dan kepercayaan diri pengendara meningkat.
Dengan begitu, keselamatan di jalan bisa lebih terjaga dan stigma negatif terhadap pengemudi perempuan perlahan bisa dihilangkan.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR