Di tengah pelemahan tersebut, BYD justru melaju kencang.
Sepanjang Januari–November 2025, BYD membukukan wholesales 40.151 unit.
Angka ini melonjak tajam dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang hanya mencapai 13.866 unit, atau tumbuh hampir 190 persen secara year-on-year.
Hampir sepanjang 2025 penjualan BYD terjaga stabil di kisaran 2.000 hingga 3.000 unit per bulan.
Namun, lonjakan signifikan terjadi pada dua bulan terakhir.
Pada Oktober 2025, BYD berhasil menembus tiga besar penjualan mobil nasional dengan raihan 10.593 unit, hanya terpaut tipis dari Daihatsu di posisi kedua yang mencatatkan 11.783 unit.
Momentum tersebut berlanjut pada November 2025, BYD kembali mencatatkan penjualan tinggi dengan 9.481 unit, mendekati perolehan Daihatsu yang mengantongi 11.684 unit pada bulan yang sama.
Angka tersebut tak lepas dari kehadiran Atto 1, mobil listrik mungil yang langsung menjadi primadona di Tanah Air.
Sebagai gambaran, penjualannya di dua bulan awal langsung moncer bahkan menjadi mobil terlaris di Indonesia periode Oktober dan November 2025.
Baca Juga: Sukses Main EV, BYD Bakal Bawa Mobil PHEV ke Indonesia Tahun 2026
Pada periode Oktober 2025, Atto 1 berhasil meraih penjualan sebanyak 9.396 unit, sementara di November 2025 angkanya 8.333 unit.
Keberhasilan BYD tak lepas dari strategi produk yang menyasar berbagai segmen pasar sekaligus.
Kehadiran sejumlah model dengan karakter berbeda, termasuk Atto 1, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong minat konsumen dan memperkuat posisi BYD sebagai kekuatan baru di industri otomotif nasional.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR