GridOto.com - Meski sudah terjadi sejak lama, tapi korban penipuan jual beli mobil bekas masih banyak.
Bahkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memonitor jika pola modus yang dipakai cenderung sama.
Kasus penipuan serupa tetap terjadi karena banyak konsumen kurang teliti saat memutuskan membeli kendaraan seken.
Menurut Staf Pengaduan YLKI, Arianto Harefa, pola penjualan mobil bekas bermasalah pada dasarnya tidak pernah benar-benar berubah, hanya dikemas ulang sehingga terlihat meyakinkan bagi pembeli yang kurang berpengalaman.
"Pola penjualan kendaraan, baik mobil maupun motor bekas, itu terus berulang setiap tahun dengan bentuk yang sama," kata Arianto, (8/12/25) menyitat Kompas.com.
"Ini perlu menjadi perhatian agar konsumen lebih berhati-hati dalam memilih kendaraan bekas yang masih layak pakai," imbaunya.
Arianto menjelaskan, sebagian besar laporan yang diterima YLKI berkaitan dengan kondisi kendaraan yang tidak sesuai dengan keterangan penjual.
Baca Juga: Wajib Curiga, Ini Modus Tipu-tipu Jual Beli Motor Bekas Berdasarkan Pengalaman Showroom
Kasus yang sering muncul antara lain odometer yang dimanipulasi, riwayat banjir yang ditutupi, hingga kerusakan mesin yang sengaja disamarkan agar mobil terlihat lebih sehat saat diuji coba.
Ia menegaskan konsumen tidak boleh hanya mengandalkan informasi dari iklan atau percakapan lewat telepon.
Pemeriksaan langsung menjadi langkah paling penting sebelum memutuskan untuk membeli.
"Kami selalu menyarankan agar konsumen melakukan pengecekan unit secara langsung dan diteliti lebih detail," tutur Arianto.
Selain memeriksa fisik kendaraan, YLKI juga meminta calon pembeli mempertimbangkan tahun produksi serta jarak tempuh yang masuk akal.
Banyak kasus ditemui di mana mobil berusia lebih dari 10 tahun tetapi tercatat memiliki kilometer yang sangat rendah, yang patut dicurigai sebagai hasil manipulasi.
Tak kalah penting, kondisi kesehatan mesin harus menjadi fokus utama.
Baca Juga: Tipu-tipu Modus Tukar Tambah Mobil Bekas, Brio dan Uang Rp 210 Juta Raib Jadi Pajero Sport Bodong
Menurut Arianto, pembeli bisa membawa mekanik independen atau menggunakan jasa inspeksi profesional untuk memastikan kendaraan benar-benar layak jalan dan tidak menyimpan potensi kerusakan besar.
YLKI berharap edukasi semacam ini dapat mencegah konsumen mengalami kerugian besar di kemudian hari.
Dengan kehati-hatian, pemeriksaan menyeluruh, dan tidak tergesa-gesa, pembeli bisa terhindar dari modus penipuan mobil bekas yang terus berulang setiap tahunnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR