Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Angkat Topi Buat Ibu Siti Aisyah, Pilih Jadi Tukang Tambal Ban Truk Demi Tujuan Mulia Ini

Ferdian - Senin, 1 Desember 2025 | 18:30 WIB
Salut, begini hebatnya wamnita bernama Siti Aisyah yang bekerja sebagai tukang tambal ban spesialis ban truk
(KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH)
Salut, begini hebatnya wamnita bernama Siti Aisyah yang bekerja sebagai tukang tambal ban spesialis ban truk

GridOto.com - Salut, biasa dilakukan laki-laki, pekerjaan menjadi tuklang tambal ban truk ini jadi pekerjaan seorang wanita bernama Siti Aisyah (35).

Diketahui dirinya merupakan perantau asal Karawang, Jawa Barat yang sudah menetap di Kota Surabaya sejak 15 tahun silam.

Sehari-sehari, ia bersama suaminya, Aspriyanto (45) menembus debu Jalan Kalianak Surabaya, melintas di kawasan Pantura untuk memenuhi panggilan pelanggan tambal ban truk.

“Saya spesialis ban truk ukuran 1.100,” kata Aisyah saat ditemui Kompas.com, Minggu (30/11/2025).

Brigedstone 1100 merupakan ban milik truk dengan muatan besar.

Bebannya, bisa mencapai satu ton, tapi ia mampu mengangkat dan membalik ban seorang diri dengan tangan kosong.

Alat-alat tempurnya seperti impact wrench yang beratnya bisa mencapai 20 kilogram dengan mudah dia angkat saat mengendurkan baut.

Ini dilakukannya demi menghidupi kelima anaknya.

“Saya bekerja ini buat anak dan buat ibu saya,” katanya.

Alasan paling kuat yang menjadi pegangan Aisyah setiap harinya saat berangkat bekerja.

Baca Juga: Tambal Ban Tubless, Berikut Cara Yang Aman Selain ditusuk Dari Luar

Sebelum menjadi tkang tambal ban, banyak pekerjaan yang sudah ia coba.

Mulai buruh pabrik plastik dan sparepart bahkan sempat berjualan nasi.

Tapi tak bertahan lama karena suaminya mengalami kecelakaan kerja karena terkena ledakan saat menambal ban truk.

Satu tulang lengan tangannya patah, sehingga Aisyah rela menggantikan pekerjaan berat suaminya.

“Saya bertekad bareng-bareng sama suami. Bekerja bareng-bareng demi impian di kampung,” tekadnya melanir Kompas.com.

Pendapatan tak tentu dari hasil tambal ban truk tidak hanya untuk menghidupi kelima anaknya dan orangtua di kampung.

Tetapi sebagian disisihkan untuk membayar cicilan pinjaman di bank.

“Untungnya, saya suami dan anak-anaknya itu gak pernah ada target apa-apa. Gak pengin beli barang-barang yang mungkin orang pengin. Gak maksa intinya, kami hidup apa adanya aja, bersyukur,” tuturnya.

Baca Juga: Pantesan, Ini Fungsi Kertas Alumunium Bungkus Rokok Saat Tambal Ban Press

Ketiga anak pertamanya telah bersekolah di bangku SMP, SD, dan TK.

Mereka kerap ditinggal di rumah saat bekerja dengan tumpuan di sulung yang menjaga.

Sementara anak keempatnya lebih sering diajak oleh Aisyah dan Aspriyanto menemani bekerja sekaligus menjaga.

 “Alhamdulillah anak-anak itu juga pengertian. Anak saya yang pertama saya ajarin masak-masak sedikit sudah bisa, terus mereka juga gak pernah minta-minta, katanya ‘kasian ibu sudah capek kerja’,” satu dua tetes air matanya mengalir.

Padahal, Aisyah bilang yang membuatnya semangat bekerja adalah senyum mereka anak-anaknya saat menyambut mereka pulang.

Bukan apa, pekerjaan Aisyah dengan segala risiko dari perut keram, kaki bengkak, tulang paha patah, hingga potensi hilangnya nyawa ia hadapi setiap hari demi melihat anak-anaknya tak kekurangan makan.

“Sakit ini kami juga gak periksa ke dokter. Kalau tahu keadaan kami paling ya gak boleh kerja sedangkan kami butuh uang,” tuturnya.

Tidak ada kata menyerah di dalam kamus dirinya. Tekadnya mencari uang meski harus bergelut dengan perkakas berat setiap hari ia jalani tanpa mengeluh.

“Saya nikmati saja sekarang, anak-anak kalau sudah dewasa nanti berpisah dengan kami. Meskipun kadang suka marah tapi kalau mereka tidur saya lihatin, senyum mereka bikin saya semangat,” ungkapnya.

“Kalau saya pulang, bunda pengen jajan itu kayak rasanya capek saya hilang. Senang lihat anak-anak bisa makan. Lihat anak-anak, aku harus kerja lebih semangat,” pungkasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa