GridOto.com - Pemerintah dipastikan tidak akan memperpanjang insentif untuk mobil listrik impor utuh atau CBU (Completely Built-Up) yang akan berakhir pada akhir 2025.
Kebijakan ini sontak menimbulkan kekhawatiran soal potensi kenaikan harga mobil listrik di Tanah Air, khususnya bagi merek yang tercatat sebagai penerima manfaat kebijakan tersebut.
Namun, GAC Aion Indonesia yang notabene tercatat sebagai penerima insentif mobil listrik CBU memastikan harga jual produk mereka tidak akan terdampak.
Alasannya, Aion sudah diproduksi lokal atau CKD (Completely Knocked Down) di fasilitas National Assemblers (NA) milik Indomobil Group.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Andry Ciu, CEO GAC Aion Indonesia, yang menegaskan bahwa harga yang ditawarkan saat ini sudah merupakan harga untuk unit rakitan lokal.
"Aion sekarang semuanya sudah CKD. Yang saya jual kan sudah harga CKD semua. Semua barang yang saya jual, termasuk Hyptec HT, semuanya adalah harga CKD," ujar Andry saat ditemui di kawasan PIK, Kamis (30/10/2025).
Dengan status produksi tersebut, Andry menjamin tidak akan ada perubahan harga yang disebabkan oleh transisi dari unit CBU ke CKD, ataupun karena berakhirnya insentif pemerintah.
"Jadi dari CBU ke CKD enggak akan ada perubahan (harga), enggak akan ada gejolak-gejolak harga," paparnya.
Komitmen ini diperkuat dengan adanya program perlindungan harga yang disebut sebagai Price Shield.
Baca Juga: GAC Indonesia Targetkan Produksi 2.000 Unit Aion UT Sampai Akhir Tahun
Program ini dirancang untuk memberikan rasa aman dan melindungi konsumen dari fluktuasi atau ketidakpastian harga di pasar otomotif.
"Customer kasihan, makanya kami keluarin namanya Price Shield, supaya customer tidak dirugikan dengan adanya gejolak-gejolak harga begitu," jelasnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR