Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Harga Mobil Listrik Impor Berpotensi Naik Tahun Depan, GAIKINDO Bilang Begini

Naufal Shafly - Selasa, 21 Oktober 2025 | 21:30 WIB
Iustrasi Denza D9. Mobil listrik yang kini masih diimpor utuh alias CBU dari China
Dwi Wahyu R./GridOto.com
Iustrasi Denza D9. Mobil listrik yang kini masih diimpor utuh alias CBU dari China

GridOto.com - Pemerintah telah memastikan bahwa insentif untuk mobil listrik berstatus Completely Built-Up (CBU) tidak akan diperpanjang setelah akhir 2025.

Kepastian ini disampaikan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu.

"Tahun ini, Insha Allah tidak akan lagi kami keluarkan izin CBU dalam konteks skema investasi dengan mendapatkan manfaat," kata Agus di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Menanggapi isu tersebut, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menilai para produsen seharusnya sudah siap menghadapi kebijakan ini.

Ketua Harian GAIKINDO, Anton Kemal Tasli, mengatakan bahwa sejak awal para pelaku industri otomotif sudah memahami batas waktu dari kebijakan insentif tersebut.

"Kan sebenarnya itu sudah, waktu mereka mengikuti program ini kan mereka sudah tahu (insentif akan berakhir di akhir 2025). Jadi seharusnya, next step-nya, para produsen sudah siap untuk mengikuti program pemerintah,” ujar Anton saat ditemui GridOto.com di kantor GAIKINDO beberapa hari lalu.

Pria ramah ini menjelaskan, meski berakhirnya insentif berpotensi memengaruhi harga mobil listrik impor, dampaknya terhadap pasar seharusnya bisa diminimalkan.

Menurutnya, kenaikan harga akibat tidak lagi mendapat keringanan pajak bisa dikompensasi dengan berbagai insentif lain yang diberikan pemerintah, bagi produsen yang berinvestasi membangun pabrik di Indonesia.

“Kalau hitung-hitungan kasarnya, saya pernah baca artikel bahwa kalau PPnBM sama bea masuknya tidak nol, naiknya jadi sekian persen,” kata Anton.

Baca Juga: Truk CBU China Dinilai Ganggu Pasar, Mitsubishi Fuso Angkat Bicara

“Karena mereka bangun pabrik di sini, kan ada insentif-insentif lain. Seharusnya kenaikan (harga setelah tidak mendapat insentif impor CBU) bisa dikompensasi sama insentif-insentif yang mereka dapat ketika bikin pabrik di sini, dan mereka (produsen) sudah tahu itu. Saya rasa mereka (produsen) sudah menyiapkan strategi masing-masing,” lanjutnya.

Dengan demikian, GAIKINDO menilai kebijakan pemerintah untuk tidak memperpanjang insentif impor CBU sejalan dengan arah pembangunan industri otomotif nasional, yakni mendorong produksi kendaraan listrik dalam negeri agar lebih kompetitif dan berkelanjutan.

Editor : Panji Nugraha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa