Perbedaan Fast Charging dan Slow Charging Mobil Listrik, Ini Efeknya

GridOto.com- Banyak pengguna mobil listrik belum paham bahwa cara ngecas juga berpengaruh besar terhadap umur baterai.

Menurut Jawad Al Aziz, teknisi master EV di Hyundai Fatmawati, fast charging dan slow charging punya karakteristik yang berbeda secara teknis dan efeknya pun tidak sama.

“Fast charging memang cepat, tapi kalau sering dilakukan bisa bikin suhu baterai naik dan menurunkan kesehatannya,” ujar Jawad.

Ia menjelaskan bahwa fast charging bekerja dengan mengalirkan arus listrik besar secara cepat, membuat pengisian bisa mencapai 80 persen hanya dalam waktu sekitar 60 menit.

Namun, kecepatan ini punya konsekuensi berupa peningkatan suhu di dalam sel baterai yang bisa mempercepat degradasi jika dilakukan terlalu sering.

FahmyFM/GridOto.com

Charger Mobil Listrik Bisa Dipakai Semua Merek? Ini Penjelasannya

Baca juga: Baru Tahu, Begini Tips Merawat Mobil Listrik Biar Baterai Tetap Awet - Gridoto -

Sebaliknya, slow charging menggunakan arus listrik yang lebih kecil dan stabil sehingga suhu baterai tetap terkontrol selama proses pengisian.

Metode ini membutuhkan waktu lebih lama, biasanya antara 4 hingga 8 jam untuk penuh, tapi jauh lebih aman untuk pemakaian jangka panjang.

“Slow charging cocok buat pengisian di rumah, misalnya malam hari, karena lebih ramah buat baterai,” tambah Jawad.

Selain menjaga suhu, pengisian lambat juga membantu menyeimbangkan sel baterai sehingga performanya tetap optimal dari waktu ke waktu.

Sementara itu, fast charging lebih cocok dipakai saat kondisi darurat atau perjalanan jauh di mana waktu pengisian menjadi krusial.

FahmyFM/GridOto.com

Charger hyundai

Ini Alasan Fast Charging, Bikin Performa Baterai Mobil Listrik Menurun - Gridoto -

Idealnya, pengguna mengombinasikan keduanya sesuai kebutuhan, dengan porsi slow charging yang lebih sering untuk menjaga daya tahan baterai.

Dengan pola pengisian yang tepat, mobil listrik bisa tetap efisien dan umur baterainya lebih panjang.