Motor tersebut sudah dikunci setang sebelum ditinggal masuk ke dalam serambi masjid.
Semula ia mengira cuma motornya saja yang hilang dicuri, ternyata, motor milik jamaah lain; ketua RT setempat berinisial AL, yang diparkir tepat sisi kiri motornya, juga tak luput dicuri.
"Intinya, saya tinggal salat. Setelah itu, saya keluar turun ke parkir, motor sudah enggak ada. Saya mikir; Ya Allah saya diuji lagi, dalam artian motor saya hilang," ujarnya melansir TribunMadura (26/9/2025).
Para pelaku melancarkan aksi pencurian motor tatkala para jamaah sudah mulai menunaikan ibadah salat di dalam serambi masjid.
Jika melihat video CCTV tersebut, para pelaku mulai berjalan menyusuri gang utama permukiman tersebut, lalu melenggang santai memasuki parkiran masjid untuk mencuri motor, tatkala Iqamah berkumandang.
Baca Juga: Satroni Lebih Dari 300 TKP, Dua Maling Motor Kelas Paus Akhirnya Temui Hari Apes
"Setahu saya mereka Jalan dari balai RW ke masjid, saat iqomah. Mereka jalan kaki menuju masjid. Tapi saya enggak, apakah mereka ada temannya lagi nunggu di sana," katanya.
Akibat pencurian tersebut, Dedi mengaku mengalami kerugian hingga kisaran Rp 11 juta.
Apakah motor tersebut dulu sempat dibeli secara mengangsur hingga lunas selama dua tahun.
Namun, ia kejadian tersebut sudah dilaporkan ke markas kepolisian setempat. Dan berharap para pelaku dapat segera ditangkap. Terlebih motornya dapat segera dikembalikan.
"Kisaran Rp11 juta nilai kerugian, yang tahun sekian. Saya nyicil 2 tahun sampai lunas. Motor saya pakai kadang buat antar anak saya mengaji, keliling keliling, lalu ke masjid salat. Enggak pernah saya pakai kerja," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal Polrestabes Surabaya Ipda Eko Yudha mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki kasus pencurian tersebut.
"Iya sudah laporan kedua korban. Kami masih penyelidikan, mohon waktu," ujarnya saat dihubungi awak media.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR