Langkah ini dilakukan untuk menghindari tarif impor yang tinggi di berbagai negara.
Contohnya, bulan lalu BYD mengirim lebih dari 900 unit BYD Dolphin yang diproduksi di Thailand ke Jerman, Belgia, dan Inggris.
Strategi ini digunakan untuk menghindari tambahan tarif 20,7% selain bea masuk reguler 10% di Eropa.
Produksi di luar negeri juga membuat BYD lebih fleksibel dan memperkuat kehadiran mereka di pasar internasional.
Selain itu, fokus ke ekspor juga menjadi makin penting karena pertumbuhan pasar domestik BYD mulai melambat.
Baca Juga: Skema Kredit Terbaru BYD Atto 1 Tipe Termurah, Bisa Dicicil Segini Per Bulannya
Meski pihak perusahaan membantah, sebelumnya Reuters melaporkan bahwa BYD sempat mengurangi produksi di China akibat penumpukan stok.
Pada bulan Mei lalu, BYD bahkan menawarkan diskon besar-besaran untuk 22 model sekaligus untuk mengurangi inventori di dealer.
Secara keseluruhan, dalam tujuh bulan pertama 2025, BYD berhasil menjual 2.458.914 unit mobil penumpang secara global, naik 26,2% dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut data dari China EV DataTracker.
Namun, tren pertumbuhan ini mulai menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Pada bulan Juli 2025, penjualan BYD tercatat 341.030 unit, hanya naik 0,1% YoY, yang merupakan pertumbuhan tahunan terendah dalam 1,5 tahun terakhir.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Carnewschina.com |
KOMENTAR