GridOto.com - Ban bekas memang jadi pilihan hemat bagi pemilik mobil.
Tapi yang perlu jadi catatan bahwa tidak semua yang beredar di pasaran kualitasnya sama.
Beberapa di antaranya sudah direkondisi dan bisa memengaruhi keselamatan juga performa kendaraan.
Madok, pemilik MW Wheels di Jakarta Selatan, mengungkapkan pentingnya pemahaman ini supaya konsumen tidak kena tipu.
"Ban rekondisi biasanya terlihat mulus karena permukaannya sudah diukir ulang atau dilapisi, tapi secara struktur tidak sekuat ban asli yang belum pernah diutak-atik," jelasnya melansir Kompas.com (2/9/2025).
Menurut Madok, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membedakan ban bekas asli dengan ban rekondisi.
Salah satunya adalah dengan memeriksa bagian dinding ban.
Baca Juga: Jangan Biarkan Paku Menempel di Ban Mobil, Ternyata Ini Dampaknya
Ban rekondisi seringkali menunjukkan tanda-tanda yang tidak alami, seperti tekstur kasar, warna belang, atau bekas gerinda.
Kembang ban juga bisa menjadi petunjuk yang signifikan.
Ban rekondisi umumnya memiliki pola kembang yang tidak seragam akibat proses ukir ulang, sementara ban bekas asli, meskipun sudah haus, tetap mempertahankan pola yang konsisten tanpa tanda-tanda manipulasi.
Madok menekankan bahwa aspek keamanan tidak boleh diabaikan.
Ban rekondisi berisiko lebih tinggi mengalami masalah seperti pecah atau benjol, terutama jika digunakan untuk perjalanan jauh atau dengan kecepatan tinggi.
"Kalau memang ingin pakai ban bekas, sebaiknya pilih yang masih asli meski usianya lebih tua, karena setidaknya kualitas konstruksinya masih bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Efek Buruk Pakai Ban Mobil Bekas yang Disimpan Lama
Jadi jangan sampai terjebak oleh harga murah tanpa mempertimbangkan faktor keselamatan.
Memahami perbedaan antara ban bekas dan ban rekondisi adalah langkah awal untuk memastikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR