Ban rekondisi umumnya memiliki pola kembang yang tidak seragam akibat proses ukir ulang, sementara ban bekas asli, meskipun sudah haus, tetap mempertahankan pola yang konsisten tanpa tanda-tanda manipulasi.
Madok menekankan bahwa aspek keamanan tidak boleh diabaikan.
Ban rekondisi berisiko lebih tinggi mengalami masalah seperti pecah atau benjol, terutama jika digunakan untuk perjalanan jauh atau dengan kecepatan tinggi.
"Kalau memang ingin pakai ban bekas, sebaiknya pilih yang masih asli meski usianya lebih tua, karena setidaknya kualitas konstruksinya masih bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Efek Buruk Pakai Ban Mobil Bekas yang Disimpan Lama
Jadi jangan sampai terjebak oleh harga murah tanpa mempertimbangkan faktor keselamatan.
Memahami perbedaan antara ban bekas dan ban rekondisi adalah langkah awal untuk memastikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR