GridOto.com - Setelah hampir dua dekade lamanya, unit produksi terakhir Nissan GT-R R35 akhirnya diselesaikan di pabrik Tochigi, Jepang.
Di tengah momen mengharukan ini, Ivan Espinosa, Presiden dan CEO Nissan, mengatakan bahwa ini bukanlah perpisahan dengan GT-R, karena nama tersebut akan kembali suatu saat nanti.
"Setelah 18 tahun yang luar biasa, GT-R R35 telah meninggalkan jejak abadi dalam sejarah otomotif. Warisannya adalah bukti gairah tim kami dan kesetiaan pelanggan kami di seluruh dunia. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan yang luar biasa ini," ujar Ivan Espinosa dalam siaran resminya.
Untuk kedepannya, ia juga memberikan beberapa petunjuk tentang masa depan nama GT-R yang sudah melekat di hati para pencinta otomotif.
"Kepada banyak penggemar GT-R di seluruh dunia, saya ingin mengatakan bahwa ini bukanlah perpisahan dengan GT-R selamanya. Tujuan kami adalah agar nama GT-R suatu hari nanti dapat kembali," bebernya.
Pihaknya memahami bahwa ekspektasi publik terhadap GT-R sangat tinggi dan bukanlah sesuatu yang bisa disematkan pada sembarang kendaraan.
"Lencana GT-R ini dikhususkan untuk sesuatu yang benar-benar istimewa, dan R35 telah menetapkan standar yang tinggi. Jadi, yang bisa saya minta hanyalah kesabaran Anda. Meskipun kami belum memiliki rencana pasti yang selesai hari ini, GT-R akan berevolusi dan muncul kembali di masa depan," terangnya.
Sekilas tentang Nissan GT-R R35, sportcar ini telah diproduksi sebanyak sekitar 48.000 unit selama 18 tahun terakhir.
Tim yang terdiri dari 9 perakit mobil tersebut, yang dikenal sebagai Takumi, merakit semua mesin GT-R secara manual.
Baca Juga: Sayonara! Ksatria Mobil Sport Nissan GT-R Akhirnya Pensiun di Jepang
Nama masing-masing dari mereka dapat ditemukan pada plakat khusus yang terpasang di setiap mesin.
Unit terakhir dari R35 ini adalah GT-R Premium Edition T-Spec yang dilapisi warna ikonik Midnight Purple.
Mobil ini ditujukan untuk pelanggan di Jepang, yang merupakan wilayah penjualan terakhir untuk model ini.
Nissan berhenti menerima pesanan di pasar domestiknya pada Februari lalu, memberi mereka cukup waktu untuk menyelesaikan sisa pesanan yang ada.
Nissan GT-R R35 diperkenalkan pertama kali pada ajang Tokyo Motor Show 2007 dan langsung mendapatkan reputasi sebagai 'Supercar Killer'.
Nissan mengatakan bahwa model ini dirancang sebagai Grand Tourer terbaik, yang menggabungkan performa dengan kenyamanan berkendara.
GT-R R35 menerima banyak pembaruan selama 18 tahun masa hidupnya, termasuk beberapa facelift pada tahun 2010, 2016, dan 2023.
Semua varian Nissan GT-R R35 ditenagai mesin VR38DETT V6 twin-turbo 3.800 cc yang dipasangkan dengan sistem penggerak canggih Attesa ET-S all-wheel-drive.
Tenaga mesin ini secara bertahap berevolusi, mulai dari 473 dk pada model awal, menjadi 562 dk setelah pembaruan terakhir.
Bahkan untuk varian Nissan GT-R R35 Nismo yang jadi trim top performance, powernya sudah tembus 600 dk.
Sayangnya di tengah ketidakpastian finansial saat ini, Nissan tampaknya belum siap untuk mengumumkan tanggal rilis untuk penerus GT-R.
Nissan sebenarnya sudah memperkenalkan konsep Hyper Force pada 2023, yang digadang bakal jadi GT-R R36 dengan powertrain listrik performa tinggi dan baterai solid-state.
Namun, Hiroshi Tamura sekalu perencana produk GT-R R35, memberi komentar yang mengindikasikan bahwa masa depan EV tersebut juga belum pasti.
Kira-kira, bagaimana generasi selanjutnya Nissan GT-R di tengah tren elekrifikasi saat ini, apakah akan ikutan atau malah mempertahankan mesin pembakaran internal saja.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR