GridOto.com - Bagi Ponadi, menjadi kernet bus antar kota antar provinsi (AKAP) bukan sekadar duduk manis mendampingi sopir.
Pria asal Purworejo, Jawa Tengah yang akrab disapa Pak Ponadi itu sudah dua tahun bertugas di PO Sumber Alam, trayek Bekasi-Yogyakarta.
Tugasnya lebih canggih dari ADAS (Advance Driver Assistance System) pada mobil canggih.
Karena tugas utamanya adalah menjadi asisten sopir, mulai dari memberi aba-aba ketika bus ingin mendahului, memastikan jalur depan aman, hingga ikut mengurus perawatan kendaraan.
“Kalau jadi kernet itu ya saling bantu. Kita yang bantu arahkan sopir di jalan, pastikan aman, sampai urusan beres-beres mobil pun ikut tanggung jawab,” ucap Ponadi kepada GridOto.com di Yogyakarta, Jumat (15/8/2025).
Menariknya, dalam satu perjalanan malam, biasanya ada dua sopir dan satu kernet yang bertugas.
Para sopir bertugas bergantian setiap 3-4 jam, sementara kernet justru harus terus melek, mendampingi perjalanan dari awal sampai akhir.
“Kalau sopir bisa gantian, tapi kernet ya nemenin terus. Nyampe tujuan, kita masih ikut beres-beres mobil. Jadi ya capek juga sebenarnya,” ungkapnya sambil tersenyum.
Trayek Bekasi-Yogyakarta yang ia jalani memang padat. Bus biasanya berangkat pukul 17.30 dari Bekasi dan baru tiba sekitar pukul 04.00 WIB.
Sebaliknya, dari Yogyakarta bus diberangkatkan pukul 16.00 dan menempuh perjalanan hingga dini hari.
Baca Juga: Pak Wawi Cerita Pengalaman Pertama Bawa Bus Listrik Bekasi-Yogyakarta, Begini Katanya
Waktu istirahat pun jadi barang mewah bagi seorang kernet.
“Pernah sampai seminggu enggak pulang. Kadang dua minggu baru bisa ketemu keluarga. Ya sering video call aja dari jalan, biar tetap komunikasi,” kata Ponadi.
Sebelum bergabung di Sumber Alam, Ponadi sempat merasakan dunia bus pariwisata, bahkan pernah mengawal perjalanan hingga Lombok dan Bali.
Namun, trayek reguler AKAP membuatnya lebih sering berjibaku dengan jadwal ketat dan perjalanan malam panjang.
Cerita Ponadi ini ia bagikan saat GridOto ikut menjajal bus listrik hasil kolaborasi Kalista dengan PO Sumber Alam.
Dalam uji coba tersebut, Ponadi terpilih sebagai salah satu kru yang bertugas mendampingi sopir.
“Kalau bus listrik itu ya beda di pengisian saja, pas penumpang istirahat bus dicas sekitar 1 jam. Tapi waktu tempuh secara keseluruhan sama saja 11 sampai 12 jam,” jelasnya.
Di balik perjalanan malam yang panjang dan sepi, Ponadi tetap setia menjalankan tugasnya
Ia adalah sosok yang jarang disorot, tapi justru punya peran penting memastikan roda besar bus terus melaju dengan aman, sementara dirinya harus terjaga menemani perjalanan panjang.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR