Meski begitu basis rangka dan mesinnya masih mirip-mirip. Tapi spesifikasi kaki-kakinya beda banget!
Mulai dari posisi duduk, joknya rendah dan rampung. Rider 173 cm bisa menapakan kaki dengan mudah.
Bahkan terasa terlalu kecil karena posisi setang terasa sangat dekat ke badan, saat setang dibelokan mentok bahkan jaraknya ke lutut sangat dekat.
Mesinnya beda tipis meski namanya beda, 140 dan 150. Padahal diameter pistonnya sama-sama 58 mm dengan langkah piston 54,4 mm. Kapasitas ruang bakarnya pun sama-sama 144 cc.
Perbedaan paling signifikan adalah karburatornya, KLX140R F pakai Keihin PB20. Diameternya hanya 20 mm, beda 2 mm tapi rasanya lebih responsif karena model skep.
Sedang KLX150 SE pakai Keihin NCV24 model vakum yang terkenal ada delay saat gas dibuka tapi lebih hemat bensin.
Power KLX140R F lebih kecil sekitar 1 hp, tapi torsinya justru lebih besar 0,8 Nm.
Hal ini yang membuat, karakternya masih mirip seperti KLX150 SE tapi terasa sedikit lebih responsif.
Selain torsi lebih besar dan penggunaan karburator model skep, beratnya juga punya pengaruh besar. Bobot kering KLX140R L hanya 93 kg, sedang KLX150 SE 112 kg.
Lanjut ke suspensinya! Yang depan enak banget meski tidak pakai model up side down (USD). Teleskopik konvensional ini diameternya 33 mm dengan jarak main 190 mm.
Bahkan jika dibandingkan dengan versi USD di KLX150 SE, suspensi yang terlihat cupu ini masih lebih empuk dan enggak gampang mentok.
Suspensi belakang dikawal swing arm aluminium, beda dari KLX150 SE yang besi kotak. Sokbraker belakang sudah bertabung dengan konstruksi uni-track.
Lengkap ada setelah preload, compression dan rebound. Jarak mainnya 200 mm.
Feeling-nya juga nyaman, yang unik saat terkompresi ada suara cess.. cess.. Empuk!
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR