Pukul 17.49 WIB kami tiba di Ajibarang dengan sisa baterai 39 persen.
Sambil rehat sore, bus kembali diisi daya selama 55 menit hingga mencapai 85 persen.
Perjalanan menuju Yogyakarta dilanjutkan dengan kondisi kabin tetap hening, hanya obrolan penumpang yang terdengar, tanpa getaran kasar yang biasanya terasa di bus bermesin diesel.
Menjelang pukul 22.00 WIB, kami singgah sebentar di Pool Sumber Alam Kutoarjo, lalu kembali melaju menuju tujuan akhir di Yogyakarta.
Menutup perjalanan, kami pun tiba di Yogyakarta pada pukul 00.00 WIB dengan sisa baterai 42 persen.
Total perjalanan sejatinya tidak berbeda dari bus konvensional karena waktu berhenti untuk charging, bersamaan dengan waktu istirahat penumpang.
Kalista tidak hanya menyediakan armada, tetapi juga ekosistem lengkap, mulai dari infrastruktur, SDM, sistem pemantauan, hingga dukungan teknis gratis.
Dalam uji coba ini, mereka juga bekerja sama dengan Invi, entitas di bawah Indika Energy Group, sebagai distributor armada sekaligus penyedia layanan purnajual dan pengisian daya.
Uji coba tahap kedua ini berlangsung dari 16 Agustus hingga 31 Oktober 2025.
Penumpang umum dipersilakan ikut mencoba, cukup membayar tiket Rp 170 ribu yang sudah termasuk satu kali makan.
“Kami ingin masyarakat merasakan langsung bahwa bus listrik jarak jauh itu nyaman, aman, dan layak diandalkan,” tutup Rono.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR