GridOto.com- Lampu mobil yang mati tiba-tiba di tengah perjalanan, apalagi saat malam hari, tentu membuat pengemudi kesal dan repot.
Kebanyakan kasus lampu mati disebabkan oleh filamen bohlam yang putus, yang dapat dipicu oleh panas berlebih, getaran, atau arus listrik yang terlalu tinggi.
Adi Sulaiman, pemilik toko Daults Aksesoris Mobil di Ujung Berung, Bandung, mengatakan kualitas bohlam sangat berpengaruh terhadap ketahanan.
“Bohlam murah biasanya enggak kuat panas, dipakai 2 hari aja bisa putus,” ujarnya.
Baca juga: Baru Tahu Kalau Kaca Bohlam Lampu Halogen Tidak Boleh Dipegang, Ini Alasannya - Gridoto -
Umur bohlam memang berbeda-beda sesuai spesifikasi pabrikan, namun faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi jalan juga bisa memperpendek masa pakai.
Getaran akibat jalan rusak dapat memicu kerusakan filamen, sehingga pemilik mobil disarankan membawa bohlam cadangan untuk berjaga-jaga.
Selain itu, korsleting listrik yang memutus sekering juga bisa membuat lampu mati secara tiba-tiba.
Menurut Adi, penggunaan fuse atau sekering dengan kapasitas lebih besar dari standar justru membahayakan rangkaian listrik.
“Kalau sekering diganti lebih besar memang tahan putus, tapi arus besar yang lewat bisa bikin filamen cepat gosong,” jelasnya.
Baca juga: Biar Aman, Begini Cara Cek Lampu Utama Mobil yang Rawan Korsleting - Gridoto -
Tegangan kelistrikan yang berlebihan, misalnya akibat aki bermasalah atau regulator rusak, juga berpotensi membakar filamen bohlam.
Kualitas lampu yang buruk, meski terlihat terang, biasanya memiliki daya tahan rendah dan membuat pemilik mobil sering gonta-ganti bohlam.
Terakhir, soket lampu yang meleleh akibat panas tinggi dapat membuat sambungan longgar dan memicu korsleting.
Perawatan sederhana seperti rutin memeriksa soket, sekering, dan tegangan listrik mobil dapat membantu mencegah bohlam cepat putus.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR