GridOto.com - Harga bensin eceran di di kabupaten berikut ini ugal-ugalan.
Pedagang menjual sebotol bensin Pertalite ukuran 1.500 mililiter atau 1,5 liter dengan harga Rp 40.000-50.000.
Padahal sebelumnya hanya dijual Rp 20.000 per botol.
Ifan (21) salah seorang warga mengatakan, kelangkaan BBM di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan aktivitas warga terhambat.
Ia mengungkapkan, selama beberapa hari terakhir antrean panjang mengular di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Antre berjam-jam di SPBU, kadang ada yang kebagian, ada yang tidak," ujar Ifan, (11/8/25) menukil Kompas.com.
Situasi tersebut, kata Ifan, membuat warga terpaksa memilih membeli bensin eceran dengan harga tinggi.
Baca Juga: Peristiwa Tak Diinginkan Pemilik Kendaraan Terjadi di Kabupaten Ende, Beberapa SPBU Digeruduk
"Harga Rp 40.000 per botol, ada yang jual Rp 50.000 per botol. Terpaksa kita beli, karena kebutuhan," tandasnya.
Kondisi serupa juga dialami Jhon (30) seorang tukang ojek di kota Ende.
Jhon mengaku terpaksa membeli BBM eceran karena kebutuhan aktivitas kerja melayani penumpang.
"Terpaksa beli eceran, biar harga mahal. Mau bagaimana lagi, apalagi kita kerja sebagai tukang ojek," ujarnya.
Jhon berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Kondisi mahalnya BBM eceran dipicu kelangkaan BBM yang terjadi di kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Area Manager Communication, Relation dan CSR Regional Jatimbalinus, PT Pertamina Patra Niaga, Ahad Rahedi menjelaskan, kelangkaan ini disebabkan oleh kerusakan kapal tangker yang menyuplai BBM ke Kabupaten Ende.
Baca Juga: Kacau, Harga Bensin Eceran di Jember Mendadak Jadi Rp 25 Ribu per Liter Gara-gara Ini
"Pertamina memohon maaf dan menyayangkan atas terjadinya kerusakan kapal tanker yang mensuplai BBM ke fuel Terminal Ende sehingga berdampak pada terganggunya jadwal pengiriman BBM," ujar Ahad dalam keterangannya, (11/8/25).
Sebagai langkah penanggulangan, Pertamina telah menerapkan pola suplai alternatif dengan mendatangkan kapal tanker tambahan yang membawa muatan 1.000 kiloliter (KL) khusus produk pertalite dan 100 KL biosolar.
Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Kabupaten Ende selama sepekan ke depan.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR