Akun tersebut pun mempertanyakan kenapa barrier warna orange ada yang tidak terisi dengan air.
"Water barrier tapi tak disi air? Minimal biar berat gt isi air kalo ditabrak, minimal untuk nahan biar nabrak betonnya tidak terlalu parah," paparnya.
Saat dikonfirmasi, pihak Dishub Wilayah Jakarta pun berikan tanggapan.
"Kecelakaan tabrak barrier itu memang sering terjadi biasanya pada saat malam hari, bahkan kendaraan di belakang sering kaget jika mengikuti kendaraan di depan," kata petugas Dishub yang enggan disebut kepada GridOto.com, Senin (11/8/2025).
"Bahaya pembatas jalan di ruas dalam atau luar kota yang di tengah itu karena tidak terlihat. Pengemudi harus jeli memahami kondisi bahaya. Lampu mobil diatur, kadang untuk penerangan gunakan lampu high beam. Kecepatan juga wajar saja di dalam kota," sambungnya.
Namun untuk berkendara di malam hari, menurutnya batas kecepatan juga diperhatikan. Pengendalian kendaraan dalam kecepatan tinggi tidak mudah.
Sebaiknya, menghindari manuver-manuver mendadak yang menyebabkan kendaraan keluar dari jalur atau hilang kendali.
Ketika disinggung soal ganti rugi ia menyebut bahwa itu adalah kewenangan dari Bina Marga.
"Oh terkait pergantian itu ada di wilayah Bina Marga," paparnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR