GridOto.com - Kecelakaan maut dialami seorang pengendara motor Chopper di depan halte Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Akibatnya pemuda 23 tahun pengendara motor Chopper lepas nyawa di ujung bodi Suzuki XL7, (18/7/25) lalu.
Rekan korban, Hafiz (25) mengatakan KIBS sempat terpental hingga enam meter.
"Korban mental sejauh enam meter, ke beton-beton pembatas jalan antara jalur busway dan jalur umum," jelas Hafiz saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, (23/7/25) dikutip dari Kompas.com.
Hafiz menjelaskan, saat itu dirinya dan korban akan beranjak dari Taman Mataram setelah nongkrong bersama empat teman lainnya.
Namun motor Hafiz kehabisan bensin, sehingga korban membantu mendorong dari belakang.
Mereka pun membawa motor masing-masing, memutar arah di depan Masjid Agung Al-Azhar menuju Senayan.
Baca Juga: Suzuki XL7 Digebuki Massa, Sopir Nyaris Babak Belur Karena Tingkahnya Bikin Emosi
Namun tiba-tiba muncul Suzuki XL7 putih yang menghantam korban dengan cepat.
"Kami ingin isi bensin. Pas kami putar balik, dari sisi kiri itu ada mobil melaju cepat, sehingga menabrak korban di belakang saya," terangnya.
Menurut dia, LSUV tersebut melaju sangat kencang. Ia memperkirakan kecepatan mobil lebih dari 100 kilometer per jam.
"Yang pasti lebih dari seratus. Karena setelah itu cek TKP dengan kepolisian, sudah sempat ngerem, itu pun mental jauh, bagaimana tidak ngerem mobilnya," ujarnya.
Setelah ditabrak, korban tergeletak dan penuh luka.
Warga saat itu membantu menutupi korban dengan kain sambil menunggu polisi dan ambulans.
Hafiz dan keempat temannya yang lain langsung berusaha menghubungi ambulans.
Baca Juga: Ertiga dan Satu Motor Tak Berdaya di Cisarua, Petaka Truk MBG Ketemu Turunan Tajam
Butuh waktu lebih dari satu jam untuk ambulans yang dipanggilnya tiba di lokasi.
Saat ambulans datang, korban sudah dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati.
"Saat itu kami langsung menghubungi ambulans, namun ambulans sangat lambat, sangat lambat," kata dia.
Kini korban sudah dimakamkan di TPU Tanah Baru, Depok.
Keluarga korban baru bisa melaporkan kejadian itu ke kepolisian pada 23 Juli 2025 karena masih berduka.
Ibu, ayah, kakak, sepupu, dan teman korban bersama-sama datang menuntut keadilan untuk korban.
"Ya, tujuannya ingin melapor lah, bahwa anak saya itu yang bernama Kisan Ilyas Baskara Shaleh, telah meninggal tertabrak pada Jumat," kata Dede, ayah korban, saat ditemui di Mapolres Jakarta Selatan, (23/7/25) dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Pilu di Parangtritis, Nissan X-Trail T30 Kesurupan Lukai Pejalan Kaki, 3 Motor dan Satu Mobil
Laporan ini baru sempat dibuat karena keluarga masih berduka atas kehilangan anggota keluarganya yang terjadi secara tiba-tiba.
Dedi menjelaskan, mereka baru menerima informasi tentang kejadian yang menimpa korban setelah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Saat itu, mereka hanya diminta untuk datang ke rumah sakit karena korban mengalami kecelakaan.
Setibanya di rumah sakit, barulah mereka diberi tahu bahwa korban sudah meninggal.
"Disuruh datang ke Rumah Sakit Fatmawati. Ternyata dikabarkan sudah di ruang jenazah, kaget," ungkap Dedi.
Keluarga berharap, dengan laporan ini, keadilan bisa ditegakkan.
Mereka mengaku siap menempuh proses hukum selama korban mendapatkan keadilan.
Baca Juga: Karimun Melaju Liar Ratakan 4 Motor, Emosi Warga Reda Lihat yang Digendong Sopir
"Kita ini kan ada di negara hukum ya, jadi bagaimana pun prosesnya, kami harus jalani secara hukum, dan insya Allah ini semua berjalan lancar," tutur Silfia, kakak korban.
Dalam pelaporan hari ini, keluarga membawa barang bukti video di TKP dan teman korban yang saat kejadian bersama korban.
“Bukti yang pertama itu saya didampingi oleh saksi, kemudian juga ada video-video yang sudah kami persiapkan, video dan dokumentasi lah istilahnya, di lokasi kejadian sudah (ada dibawa)," jelas dia.
Atas peristiwa ini, Polisi menahan pengemudi Suzuki XL7 berinisial APP (35) yang menabrak pengendara motor Chopper KIBS (21) hingga tewas.
Pengemudi mobil dinyatakan negatif narkoba usai menjalani tes urine.
"Sudah ada keterangan pemeriksaan. Hasilnya negatif-negatif semua, kalau dari urine-nya," ungkap Kasat Lantas Polres Jakarta Selatan, Kompol Mujiyanto saat dikonfirmasi, (21/7/25) disitat dari Kompas.com.
Meski begitu, dugaan APP mengemudi dalam kondisi mabuk masih kuat.
Namun, hasil tes urine tidak bisa menunjukkan hasil kandungan alkohol pelaku.
"Kalau mabuk, itu mungkin minum, mungkin minum doang, habis minum mungkin masih bisa mengendarai kendaraan," kata Mujiyanto.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR