GridOto.com - Kalau diperhatikan, per CVT motor matic aftermarket dibedakan berdasarkan angka RPM yang dicantumkan.
Misalnya ada per CVT yang 1.500 RPM, 2.000 RPM hingga 2.200 RPM.
Hal ini juga berlaku untuk jenis per sentrifugal bikinan aftermarket, sama memiliki beberapa ukuran RPM yang bisa dipilih.
Padahal pembedaan berdasarkan RPM seperti ini tidak ditemukan pada per sentrifugal dan per CVT bawaan motor.
Lalu apa arti angka RPM pada per CVT dan sentrifugal aftermarket ini?
Baca Juga: Ini Dampak Pasang Per CVT Terlalu Keras di Mesin Motor Matic Standar
"Ukuran RPM yang menentukan itu pabrik pembuatnya, jadi setiap merek bisa saja berbeda," buka Sandy Anggriawan Sasmita, pemilik bengkel Mr. CVT Custom kepada GridOto.
"Sedangkan pada per CVT maupun sentrifugal bawaan motor itu enggak ada patokan RPM-nya," tambahnya saat ditemui pada Selasa lalu (01/07/2025).
Kata Sandy, patokan RPM ini dibuat supaya pemilik motor tahu kekerasan per CVT yang akan digunakan.
"Tujuannya supaya pembeli gampang saja mengetahui kekerasan per-nya," jelas Sandy yang bengkelnya berada di Jalan Pekapuran RT 001/RW 001, Sukatani, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Sering Dirasakan, Ini Ciri-ciri Per CVT Motor Matic Minta Diganti
Misalnya per CVT 2.000 RPM itu lebih keras dari yang 1.500 RPM dan 1.200 RPM
Sedangkan kekerasan per CVT harus disesuaikan dengan karakteristik mesin.
"Kalau mesin motor dan CVT masih standar sebaiknya hindari pemakaian per CVT yang terlalu keras," saran Sandy.
Hal itu malah membuat v-belt jadi cepat mulur karena kinerjanya terlalu berat.
Soalnya semakin keras per CVT akan semakin keras juga bukaan pulley belakang.
"Kalau mesin standar maksimal banget pakai per CVT 1.500 RPM sudah lebih dari cukup," tuturnya.
Terjawab, jadi angka RPM pada per CVT untuk menentukan kekerasan pada pernya.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR