"Sebagai contoh di Jakarta. Aktivitas berkendara sangat jauh, misal tinggal di Tangerang dan bekerja di Bekasi. Kilometer penggunaan sangat tinggi bisa 100 km," bilangnya.
Dengan demikian, secara operasional memang sangat terasa jika menggunakan mobil listrik.
Sementara di wilayah Sumatera, pola pengendara hanya berkutat di kota saja.
"Paling jarak tempuh sehari tak lebih 20 km," jelasnya.
Jika, bekerja di luar kota, maka, biasanya mereka akan ngekost.
Berikutnya, infrastruktur seperti SPKLU juga masih belum banyak.
"Kepraktisan penggunaan masih belum, apalagi jika harus ke luar kota, seperti ke Sekayu atau ke Bandar Lampung. Jika terjadi apa-apa tentu tidak semudah mobil BBM," jelasnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR