Dokter jaga IGD RSUD dr Soeroto Ngawi, dr Luthfy menyatakan, saat dibawa ke rumah sakit, MA dalam kondisi kritis.
Korban juga dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam kondisi kritis dan tidak sadarkan diri," kata Luthfy dilansir dari Kompas.com.
Mengetahui pasien keracunan meminum oli, kata Luthfy, tim medis memasang alat bantu oksigen, memberikan obat anti-pendarahan, dan anti-muntah.
Hanya saja, kondisi kesehatan MA terus memburuk.
Baca Juga: Pantas Banyak yang Menampung, Oli Bekas Ternyata Dipakai Buat Ini
Bahkan, balita MA mengalami pendarahan dari hidung hingga pernapasannya semakin tidak stabil.
"Hasil bilas lambung menunjukkan bau menyengat yang mengarah pada cairan oli," ujarnya.
Luthfy mengatakan, sekitar pukul 14.00 WIB, kondisi MA makin menurun hingga jantung korban dinyatakan berhenti.
Tim medis sempat melakukan tindakan kejut jantung selama setengah jam, namun tidak berhasil.
"Balita MA akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 14.30 WIB," ucap Luthfy.
Ia mengatakan, cairan oli yang masuk ke tubuh MA menyebabkan iritasi akut pada saluran pencernaan dan pernapasan korban.
Selain itu, cairan yang masuk ke tubuh korban mudah menguap sehingga diduga sampai ke usus.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR