Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

MotoGP Belanda 2025

Pernah Dikhianati, Bos KTM Jelaskan Dampak Negatif Tindakan Jorge Martin ke Aprilia

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 27 Juni 2025 | 22:00 WIB
KTM juga pernah dikhianati Jorge Martin
X.com/Asphalt_Rubber
KTM juga pernah dikhianati Jorge Martin

GridOto.com - KTM tahu betul perasaan Aprilia saat mengetahui Jorge Martin ingin memutus kontraknya lebih awal pada akhir MotoGP 2025.

Jelas saja lantaran KTM juga pernah menjadi korban pemutusan kontrak oleh Jorge Martin dan manajernya, Albert Varela.

Tepatnya pada 2020 lalu, saat Jorge Martin ngotot ingin membelot promosi ke kelas premier MotoGP bersama Pramac Racing-Ducati untuk MotoGP 2021.

Kala itu Martin nekat memutus kontraknya bersama KTM, meski harus membayarkan sejumlah uang kompensasi.

Kini kejadiannya hampir serupa, di mana Martin ingin membelot ke Honda dengan desas-desus kontrak bernilai spektakuler.

Bos KTM Motorsport, Pit Beirer, mengingatkan ke semua pihak soal dampak negatif atas tindakan juara MotoGP 2024 ini.

Aksi Martin jelas merugikan Aprilia sebagai pabrikan, lantaran mereka sudah melakukan investasi untuk mendapatkan jasa maksimal dari sang rider.

"Situasinya sangat mengkhawatirkan. Tidak bisa diterima dalam bentuk apa pun jika kontrak tidak dihormati," kata Beirer, dilansir GridOto.com dari Speedweek.

Baca Juga: Gara-gara Kejadian MotoGP Italia 2025, Ducati Mau Valentino Rossi dan Marc Marquez Damai

"Pabrikan telah menginvestasikan jumlah yang luar biasa besar dalam proyek MotoGP, dan para pembalap adalah komponen strategis yang sangat penting. Ini bukan permainan," jelasnya.

Dampak pertama jelas efek domino dalam bursa pembalap, sehingga menciptakan ketidakstabilan akibat masalah seperti ini tidak diatasi dengan baik.

"Kontrak-kontrak tersebut dibuat dengan sangat serius, dipersiapkan dengan baik, dan semua pihak harus mematuhinya," lanjutnya.

"Tindakan seperti yang dilakukan Jorge dan manajemennya saat ini bisa berdampak besar terhadap keseluruhan ekosistem paddock," tegasnya.

Banyak pihak mengalami krisis kepercayaan, di mana ada potensi penarikan diri akibat tidak dihargainya kontrak oleh pembalap.

Ke depannya pabrikan akan mempersulit masalah kontrak dengan pembalap, demi menghalangi tindakan seperti yang dilakukan Martin.

Kebanyakan bisa menjurus ke hal-hal yang merugikan pembalap itu sendiri, bahkan ke masa depan pembalap lainnya.

"Faktanya jika praktik seperti ini terus berkembang, maka struktur kontrak akan berubah di masa depan. Termasuk soal gaji," ungkapnya.

"Dan para pembalap harus sadar. Hanya ada lima pabrikan di paddock ini. Dengan perilaku seperti ini, mereka bisa menghancurkan peluang mereka sendiri," jelasnya.

Editor : Panji Nugraha
Sumber : Speedweek.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa