Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penyuplai Pertamax Palsu di SPBU Ciceri Serang Banten Terborgol, Beli Dari Jakarta Rp 10.200 Per Liter

Irsyaad W - Rabu, 25 Juni 2025 | 18:30 WIB
Polisi tunjukan Pertamax palsu hasil oplosan berwarna hitam pekat yang dijual SPBU 34.421.13 di Ciceri, Serang, Banten
Kolase GridOto/Rasyid Ridho/Kompas.com
Polisi tunjukan Pertamax palsu hasil oplosan berwarna hitam pekat yang dijual SPBU 34.421.13 di Ciceri, Serang, Banten

GridOto.com - Kasus Pertamax palsu berwarna hitam pekat yang dijual SPBU 34.421.13 di Ciceri, Serang, Banten masih berjalan.

Penyuplai Pertamax oplosan telah terborgol dan ditetapkan tersangka oleh Ditreskrimsus Polda Banten.

Tersangka baru tersebut adalah Deden, penyuplai BBM, yang ditangkap di wilayah Jakarta.

"Ada tambahan satu tersangka yang perannya sebagai penyuplai BBM. Ditangkap di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto melalui sambungan telepon, (24/6/25) menukil Kompas.com.

Didik menjelaskan, penambahan tersangka ini merupakan hasil dari pengembangan penyidikan yang dilakukan untuk mencari pemasok BBM ke SPBU Pertamina 34.421.13.

"Ditangkap tidak lama setelah tersangka sebelumnya," ujar Didik.

Sebelumnya, penyidik telah menetapkan dua tersangka yakni ASW (40) selaku pengawas SPBU dan NS (53) sebagai manajer operasional. ASW diketahui membeli BBM olahan dari sumber ilegal di Jakarta sebanyak 18.000 liter dengan harga Rp 10.200 per liter.

Baca Juga: Manajer dan Pengawas SPBU Ini Terancam Denda Rp 60 Miliar, Urusan Pertamax Hitam Pekat

Polisi menunjukan perbedaan Pertamax murni dan Pertamax oplosan berwarna hitam pekat di SPBU 34.421.13 di Jl Jenderal Sudirman, Ciceri, Serang, Banten
Rasyid Ridho/Kompas.com
Polisi menunjukan perbedaan Pertamax murni dan Pertamax oplosan berwarna hitam pekat di SPBU 34.421.13 di Jl Jenderal Sudirman, Ciceri, Serang, Banten

NS disebut mengetahui dan menyuruh pembelian BBM dari sumber tak resmi tersebut.

Pertamax olahan itu memiliki warna lebih pekat dari Pertamax resmi milik PT Pertamina, sehingga kedua tersangka membeli lagi 8.000 liter Pertamax asli dari Pertamina untuk dicampurkan dan menyeragamkan warna.

Modus ini terbongkar setelah sejumlah pengendara mengeluhkan motor brebet usai mengisi Pertamax di SPBU tersebut.

Polisi pun melakukan penyelidikan dan diketahui pengelola melakukan kecurangan untuk mendapatkan keuntungan.

Kecurangan itu terungkap setelah penyidik menerima hasil uji laboratorium PT Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada 5 April 2025.

Hasilnya menyatakan final boiling point (FBP) atau temperatur titik didih dari sampel yang diambil di atas ambang batas maksimal, yakni 218,5 derajat Celsius.

"BBM dari Pertamina titik didihnya 215 derajat Celsius. Sementara dari BBM oplosan itu 218,5 derajat," kata Bronto.

Sebagai barang bukti, sebanyak 28.434 liter BBM yang ada di tangki timbun jenis Pertamax diamankan.

SPBU 34.421.13 Ciceri, kota Serang, Banten ditutup karena kasus Pertamax Oplosan berwarna hitam pekat
Rasyid Ridho/Kompas.com
SPBU 34.421.13 Ciceri, kota Serang, Banten ditutup karena kasus Pertamax Oplosan berwarna hitam pekat

Editor : Dida Argadea

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa