Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Akhirnya Meledak, Perang Mindset Hybrid dan EV Dua Raksasa Otomotif di Indonesia

Iday - Jumat, 6 Juni 2025 | 14:08 WIB
Harga Toyota Alphard terpantau stabil per Maret 2025
Wisnu/GridOto.com
Harga Toyota Alphard terpantau stabil per Maret 2025

Terlepas dari postingan viral, dalam sebuah interview dengan Gridoto, Jap Ernando Demily, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengungkapkan jika ia tak pernah menganggap  salah satu teknologi elektrifikasi lebih baik dari lainnya.

"Pendekatan Multi-Pathway yang diimplementasikan Toyota. Masing-masing memiliki keunggulannya sendiri," jelas Ernando, 21 Mei 2025.

Diharapkan, hal tersebut bisa menjawab berbagai macam kebutuhan mobilitas masyarakat yang berbeda-beda.

Gambarannya, satu jenis kendaraan seperti EV saja tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan mobilitas yang beragam untuk wilayah Indonesia yang luas.

Konsumen di wilayah yang belum terjangkau infrastruktur EV tentu akan lebih membutuhkan jenis kendaraan ICE atau Hybrid.

"Terutama di Indonesia ya, dengan keberagaman wilayah dan budayanya ketersediaan beberapa opsi teknologi ini rasanya malah akan bisa mempercepat adopsi kendaraan elektrifikasi yang lebih luas," ujarnya.

Penjabaran Ernando ini membuat kampanye yang dilakukan TAM terasa halus dan masih masuk radar etika. Sebelum munculnya konten heboh tadi.

Dalam kesempatan lain, saya pernah menyinggung soal perang mindset ini ke Luther T. Panjaitan, Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia. 

Sebagai pengusung teknologi EV, ia jelas mengungkap kelebihan mobil listrik. Namun sebagai Pi-ar ulung ia realistis bahkan dengan santai mengakui kelebihan rival. 

"Menurut kami kompetisi saat ini bukan hanya di sisi produksi tapi competitiveness teknologi, features dan harga atau efisiensi," bukanya 30 Mei 2025 lalu. 

"Harus kita akui teknologi EV cukup menjawab dan mulai layak diterima. Walaupun di satu sisi adopsi adalah tantangannya terkait infrastructure, jaringan dan new technology acceptance"

"Mungkin bisa jadi butuh adaptasi produk perantara seperti hybrid atau PHEV. Selama berkontribusi pada industri semua stakeholders harus support," paparnya. 

Pembahasan postingan Toyota Alphard yang viral
IG@ yuswohady dan consumeri.id
Pembahasan postingan Toyota Alphard yang viral

Tampak, kedua representasi brand sangat hati-hati bicara dan membuat suasana lebih tenang.

Perang untuk menanamkan mindset keunggulan masing-masing produk terjadi di tingkat bawah. 

Meski sebenarnya bagi insan Branding atau Marketing pasti paham perang tersebut terjadi di benak atau batin konsumen. 

Keyakinanlah yang mengarahkan konsumen ke merek apa mereka melangkah. 

Saya sendiri melihat, kadang, di tengah pasar yang lesu, apa yang dilakukan Toyota baik APM maupun salesnya kadang memang dirasa 'perlu' untuk membangkitkan perhatian publik. 

Bukan begitu? 

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa