Sementara itu, Maidatul mengaku sesaat sebelum peristiwa pembegalan terjadi, ia sempat merasa curiga dengan tiga pelaku yang duduk di saung ketika ia hendak pulang ke rumahnya.
Namun, ia terus mengendarai motor bersama anaknya yang masih balita.
"Ternyata mereka bertiga memepet dan merampas motor saya," kata Maidatul.
Baca Juga: Daihatsu Luxio, Motor, TV, Kulkas, Piano, Sepeda Terpanggang Habis, Rumah Guru SD Ludes Dilumat Api
Meski mengalami trauma, ia bersyukur motornya bisa kembali.
Ia berharap kejadian serupa tak terulang lagi pada dirinya dan siapapun, terutama rekan seprofesinya.
"Terima kasih Polres Bangkalan, motor saya bisa ketemu. Motor ini dikembalikan tanpa saya membayar alias gratis. Semoga dua pelaku segera tertangkap," ujar dia.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Muhammad Yakub juga bersyukur Maidatul bisa kembali mengendarai motornya untuk mengajar.
Menurutnya, hal ini menjadi kado di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada, (2/5/25).
"Alhamdulillah ini sekaligus menjadi kado terindah kami di Hardiknas. Semoga setelah ini para guru lebih meningkatkan kehati-hatiannya dalam melaksanakan tugas dan diberikan keselamatan," kata Yakub.
Sebelumnya, seorang guru kelas 5 SDN Lerpak 2, Kecamatan Geger, Maidatul Hasanah (31) warga Desa Geger menjadi korban pembegalan.
Peristiwa itu terjadi saat dirinya pulang mengajar, (21/4/25).
Kejadian itu tak hanya membuat trauma Maidatul, sebab saat kejadian ia sedang membawa anaknya yang masih balita.
Bahkan, anak Maidatul menangis saat pelaku merampas paksa motor ibunya itu.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR