Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kondisi Ekonomi Indonesia Terus Tertekan, Toyota Ancang-ancang Pantau Kondisi Market

Naufal Shafly - Jumat, 11 April 2025 | 19:30 WIB
Pabrik Toyota di Cina menghentikan produksinya hingga 17 Februari
Carscoops
Pabrik Toyota di Cina menghentikan produksinya hingga 17 Februari

GridOto.com - Situasi perekonomian di Indonesia kini tengah dalam tekanan, dilihat dari daya beli masyarakat yang melemah, badai PHK, tingginya harga emas dan lain sebagainya.

Selain itu, nilai tukar Rupiah juga terus merosot, serta kebijakan tarif impor Donald Trump turut mempengaruhi situasi ekonomi Tanah Air.

Menanggapi situasi ini, Jap Ernando Demily selaku Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan pandangannya.

Menurut Ernando, situasi ekonomi global dan nasional yang saat ini terjadi pasti akan mempengaruhi industri otomotif Indonesia.

Namun, Ia berpendapat dampaknya bukan hanya terjadi di sektor otomotif melainkan juga di industri lainnya.

Oleh sebab itu, Ernando mengaku pihaknya kini terus memantau situasi terkini serta dampaknya ke market.

Jap Ernando Demily, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor.
Radityo Herdianto / GridOto.com
Jap Ernando Demily, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor.

"Kami Toyota Indonesia masih mengobservasi ketat kondisi terkini serta dampaknya pada pasar," buka Ernando saat dihubungi GridOto.com, Jumat (11/4/2025).

"Ke depannya, kami mendukung segala upaya percepatan ekonomi demi kembali menstabilkan pasar dan mempertahankan industri nasional," lanjutnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, menyebut situasi sulit seperti ini bukan kali pertama terjadi.

Baca Juga: Situasi Ekonomi Penuh Tekanan, TMMIN Andalkan Pengalaman di Masa Krisis

Sehingga, Bob yakin industri sudah banyak belajar dari kejadian serupa di masa lalu.

"Bukan kali ini saja kita dihantam krisis. 1998, 2008, 2020 Covid-19, dan lain sebagainya Jadi kita sudah banyak experience untuk itu," buka Bob saat dihubungi GridOto.com, Rabu (9/4/2025).

Berkaca dari pengalaman tersebut, Ia menjelaskan pihaknya harus strategis dalam memanfaatkan potensi yang ada baik di dalam ataupun luar negeri.

"Misalnya memanfaatkan Asean FTA (Free Trade Area) dengan kawasan lain harus dikembangkan," jelasnya.

Selain itu, Bob menjelaskan bahwa pihaknya harus bisa melakukan efisiensi ekosistem dalam negeri.

"ICOR (Incremental Capital-output Ratio) kita masih cukup tinggi di angka 6.8, bagaimana bisa diturunkan menjadi 4," pungkasnya.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa