"Truk melaju kencang melebihi garis marka tengah jalan hingga menabrak motor (Honda BeAT,-red)," kata Tanto.
Setelah menabrak, truk tersebut berhenti setelah menabrak bangunan ruko di sebelah kanan jalan.
"Isuzu (truk,-red) oleng ke kanan dan berhenti setelah menabrak bangunan yang berada di sebelah selatan jalan," tambahnya.
Akibat tabrakan tersebut, truk mengalami kerusakan parah pada bagian kabin, sedangkan Honda BeAT hancur hingga nyaris tak berbentuk.
MS pengemudi truk mengalami luka robek di dahi, serta lecet di tangan dan wajah.
Baca Juga: Yamaha Mio Utuh Milik Guru Sisa Kerangka di Flyover, Pemilik Rasakan Panas di Bawah Jok
Namun, DSA dan RHM mengalami luka yang sangat parah, termasuk patah pada kaki dan tangan, serta cedera kepala berat, yang menyebabkan mereka menghembuskan napas terakhir di lokasi kejadian.
Warga setempat dan relawan segera berdatangan untuk membantu mengamankan lokasi tabrakan.
Ambulans dan petugas kepolisian tiba dengan cepat untuk membawa korban ke RSUD Nyi Ageng Serang di Sentolo.
Dukuh Kanoman II, Nanda Sigit, membenarkan kedua korban adalah warganya dan merupakan pasangan suami istri yang bekerja sebagai guru di sebuah SMP di Kabupaten Sleman.
"Hari ini, bila tidak ada halangan, kedua guru seharusnya sedang aktif mengajar di sekolah," kata Nanda.
Paling memilukan, DSA baru saja diterima sebagai guru PPPK di Sleman, sementara istrinya sudah lama berstatus guru honorer.
Kehilangan kedua sosok guru yang dicintai oleh warga sangat dirasakan.
Mereka meninggalkan seorang anak berusia tiga tahun, seorang adik, dan kedua orangtua.
"Kami masih membantu mengurus jenazah. Keluarga berencana akan memakamkan keduanya di pemakaman seberang desa," tutur Nanda.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR