GridOto.com - BYD berhasil kembali mengalahkan Tesla sebagai brand mobil listrik terlaris di dunia dalam dua kuartal beruntun.
Dari data penjualan yang dirilis Counterpoint Research dan dikutip Carnewschina, BYD sukses menjual 416.399 unit mobil listrik pada kuartal pertama tahun 2025.
Angka itu jauh lebih banyak dari brand milik Elon Musk tersebut yang menorehkan angka 336.681 unit pada rentang bulan Januari-Maret tersebut.
Sebelum itu pada kuartal IV 2024, BYD mengalahkan Tesla dengan angka 595.413 unit melawan 484.507 unit.
Namun di balik pertarungan ketat yang memanas ini, publik juga semakin dihebohkan dengan video lama wawancara Elon Musk yang tertawa mengejek BYD.
Video tersebut terjadi pada 2011 saat Elon Musk menjadi narasumber di Bloomberg, kemudian diminta tanggapannya soal perkembangan brand mobil listrik asal China itu.
Elon Musk yang ditanyai apakah dirinya menganggap BYD sebagai rivalnya, kemudian memberikan jawaban mengejutkan.
"Hahahahaha. Kau pernah lihat mobil mereka?," jawab Musk sambil tertawa bernada meremehkan produk BYD kala itu.
Baca Juga: Dealer BYD Asal Indonesia Kantongi 13 Penghargaan Internasional
"Tidak (aku tidak menganggap mereka rivalku). Aku tak berpikir mereka punya produk yang bagus," jelasnya.
Setelah 14 tahun, kini siapa sangka BYD sudah sejajar dengan Tesla dan bahkan berpotensi mengalahkannya untuk penjualan tahun 2025.
Setelah berjuang keras bertahun-tahun, momen keunggulan BYD atas Tesla ini pertama terjadi pada kuartal IV 2023 lalu, kemudian keduanya saling sikut untuk menduduki tahta tertinggi sebagai raja mobil listrik dunia.
Dengan keunggulan dalam dua kuartal terakhir ini, BYD pun diprediksi akan bisa mengalahkan Tesla pada keseluruhan tahun 2025 mendatang.
"BYD diproyeksikan menyalip Tesla untuk pertama kalinya sebagai merek kendaraan listrik bertenaga baterai terkemuka di dunia pada tahun 2025, dengan menguasai pangsa pasar global sebesar 15,7 persen," kata Associate Director Counterpoint, Liz Lee.
"Tonggak sejarah ini mencerminkan ekspansi agresif BYD yang dimungkinkan oleh kepemimpinan teknologinya dan model produksi yang terintegrasi secara vertikal," jelasnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR