Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Punya Mobil di Kabupaten Ini Kasihan, Seberangi Sungai Wajib Bayar Setengah Juta

Irsyaad W - Kamis, 13 Maret 2025 | 13:30 WIB
Daihatsu Terios seberangi sungai di Nunukan dengan tarif Rp 250 ribu sekali lewat, pulang-pergi sudah setengah juta
Ahmad Dzulviqor/Kompas.com
Daihatsu Terios seberangi sungai di Nunukan dengan tarif Rp 250 ribu sekali lewat, pulang-pergi sudah setengah juta

GridOto.com - Cukup kasihan warga yang punya mobil di salah satu kabupaten berikut ini.

Karena untuk menyeberangi sungai pulang-pergi, pemilik mobil wajib bayar setengah juta alias Rp 500 ribu.

Yaitu untuk menyeberangi Sungai Sebakis, yang menghubungkan daerah Sebakis dan Pembeliangan di Kecamatan Sebuku, Nunukan, Kalimantan Utara.

Acho, seorang penjual sembako, mengungkapkan keluhannya kepada wartawan, (10/3/25).

"Lamanya sudah begini ini. Cobalah pemerintah pikirkan bagaimana menyediakan jembatan penyeberangan. Bukan juga jauh ini barang, sekitar 100 meter saja," keluh Acho, dilansir dari Kompas.com.

Meski perjalanan hanya memakan waktu sekitar dua menit, biaya yang harus dikeluarkan sangat memberatkan.

"Paling bensinnya habis setengah gelas saja. Tapi bayarnya mahal sekali. Bolak balik saya bayar Rp 500.000," imbuhnya.

Baca Juga: Warga Setuju Jembatan Suramadu Pakai Karcis Lagi, Teror Ini Penyebabnya

Isuzu Traga seberangi sungai di Nunukan, Kalimantan Utara menggunakan perahu khusus dengan tarif Rp 250 ribu sekali lewat
Kompas.com/Dok Warga Acho
Isuzu Traga seberangi sungai di Nunukan, Kalimantan Utara menggunakan perahu khusus dengan tarif Rp 250 ribu sekali lewat

Acho berharap pemerintah dapat memperhatikan kondisi ini, mengingat dalam sehari puluhan kendaraan melintasi jalur penyeberangan tersebut.

"Kalau ada jembatan, bisa jalan ekonomi masyarakat Sebakis. Mereka tidak terus terjebak di Sebakis, seperti sekarang," tambahnya.

Sebakis sendiri merupakan sebuah pulau yang terpisah dari Nunukan Kota, dikelilingi oleh perkebunan kelapa sawit dan menjadi daerah transmigran.

Acho menyatakan, aktivitas penyeberangan ini telah ada sejak ia mulai berdagang pada tahun 2011.

Ia juga mengirimkan beberapa video sebagai bukti, menunjukkan kapal-kapal kayu yang melayani penyeberangan orang dan kendaraan.

Kapal-kapal ini menunggu hingga beberapa orang sebelum berangkat ke seberang sungai, sementara untuk kendaraan, kapal kayu khusus disiapkan.

Kepala Dinas Perhubungan Nunukan, Muhammad Amin, mengonfirmasi adanya aktivitas penyeberangan komersial tersebut.

Baca Juga: Kronologi Pengendara Motor Tewas Hanyut di Sungai Bondoyudo, Suzuki APV Tertuduh Bersalah

"Betul ada informasi itu, dan memang menurut info yang saya terima dari Kabid saya, tarifnya segitu," ujarnya.

Dari penelusuran petugas Dishub Nunukan, diketahui bahwa areal penyeberangan tersebut sebelumnya merupakan kawasan milik perusahaan PT Adindo Hutani Lestari.

Fasilitas penyeberangan ini awalnya digunakan untuk pengangkutan kayu dan menjadi jalur alternatif terdekat dari Sebakis menuju Pembeliangan, Sebuku.

"Kalau via darat jauh memutar memang. Kalau lewat sungai tinggal menyeberang. Kami masih dalami, apakah ini masih fasilitas perusahaan, atau memang dikomersilkan masyarakat," kata Amin.

Ia menegaskan, pemerintah daerah tidak pernah memberikan izin untuk aktivitas penyeberangan ini.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa