GridOto.com - Sudah sering ditemui di jalan raya, fenomena wanita yang salah memberi lampu sein.
Atau biasanya sein kiri belok kanan maupun sebaliknya.
Diketahui kalau kebiasaan ini tidak hanya terbatas pada penggunaan sein, tetapi juga perilaku pengendara yang melakukan pergerakan mendadak, seperti berpindah jalur atau putar balik.
Hal ini secara tidak langsung menciptakan stigma bahwa perempuan kurang mahir dalam berkendara, baik itu menggunakan motor maupun mobil.
Digit Megandari, Trainer Safety & Defensive Riding by IAABL, menjelaskan kalau fenomena ini sering terjadi karena kurangnya pelatihan berkendara yang aman untuk perempuan.
“Berkendara itu ada tekniknya, posisi di atas motor saja ada standarnya, perlu training. Apalagi mereka berkendara dengan jarak tempuh yang jauh, masuk jalan umum yang didominasi oleh kendaraan besar,” ujar Digit saat ditemui di Cilandak, Jakarta Selatan (7/3/2025).
Digit memberi contoh saat melakukan manuver seperti menikung atau menyalip, yang memerlukan teknik khusus untuk menjaga keamanan di jalan raya.
“Sebelum menyalip, tiga detik kita harus nyalakan dulu lampu sein baru klakson, kemudian di jalan juga harus prediksi apakah safety atau tidak, nggak cuma pakai feeling. Sebelum jalan juga kita harus menduga dulu, ketika akan nyalip di depan aman atau tidak, kosong atau tidak,” jelasnya disitat Kompas.com.
Kebanyakan pengemudi wanita, menurut Digit, tidak memahami teknik-teknik berkendara tersebut.
Hal ini membuat mereka terkesan tidak aman saat berada di jalan raya.
“Jadi (pengemudi wanita) kebanyakan punya SIM ya hanya hitam di atas putih, secara kompetensi tidak. Berkendara juga ada risiko fatality dan disability, cukup besar,” ungkapnya.
Dengan pelatihan yang tepat dan pemahaman yang lebih baik mengenai teknik berkendara, diharapkan stigma negatif terhadap pengemudi wanita dapat berkurang, serta keselamatan di jalan raya dapat ditingkatkan.
Baca Juga: Freestyle Naik Motor, Polisi Kaget Raja Jalanan Mendadak Kesurupan
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR