Seolah The Doctor lah yang 'membunuh' Simoncelli, meski semua tahu bahwa kejadian itu sama sekali bukan kesalahan bos VR46 Racing Team tersebut.
"Kemudian kami paham. Valentino merasa bersalah, karena roda terakhir yang melindas Marco di insiden itu adalah motor Ducati-nya," sambung Pernat.
"Ia (Rossi) mengira kejadian itu adalah kesalahannya," jelas pria yang baru saja melepas jabatannya sebagai Manajer Enea Bastianini tersebut.
Setelah dua bulan kemudian muncul, Pernat mengungkap bahwa Rossi datang ke rumah Paolo Simoncelli dengan berkaca-kaca.
"Ia tiba-tiba datang ke depan pintu. Ketika ia melihat Paolo, ia (Rossi) memeluknya dan bilang 'Aku minta maaf, itu salahku'," ungkap Pernat.
Bahkan Pernat menyebut bahwa Rossi langsung berubah saat itu dan sifatnya berubah drastis.
"Itu adalah momen intens, kami paham apa yang ada di kepalanya. Vale tidak pernah sama lagi sejak 2011," imbuh Pernat.
"Mereka sangat akrab, meski hubungannya sedikit berubah ketika Marco mulai mengalahkannya di beberapa balapan," candanya.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | Todocircuito.com,Secolo XIX |
KOMENTAR