GridOto.com - Ramai pembahasan mengenai bahan bakar yang dicampur atau dioplos.
Hal ini berkaitan dengan kasus korupsi yang mengguncang tanah air.
Lalu apa yang dimaksud dengan RON dan bagaimana kalau memakai RON yang tidak sesuai kebutuhan mesin?
Nah, bilangan Oktan atau research octane number (RON) merupakan angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
Semakin tinggi angka oktan, semakin besar tekanan yang dibutuhkan bahan bakar untuk terbakar.
Spesifikasi mesin mobil telah ditentukan oktan bahan bakar minimal yang bisa dikonsumsi.
Nah, bagaimana dampak bila mobil menggunakan bahan bakar RON lebih rendah dari rekomendasi pabrikan?
“Mobil dapat mengalami knocking atau ngelitik," ungkap Dr. Ing Tri Yuswidjajanto, pakar bahan bakar dari ITB.
Dampak berikutnya, kendaraan kehilangan perfoma atau tenaga.
Karena, konsumsi BBM menjadi boros.
"Sebab, untuk mendapatkan power, pengemudi akan menekan gas lebih dalam," sebutnya.
Dalam waktu panjang pembakaran mobil tidak sempurna sehingga sisa hasil pembakaran jadi menumpuk di ruang bakar.
Baca Juga: Jadi Paham, Ini Perbedaan Antara BBM RON 90, 92, 95, dan 98
"Berdampak kepada kerusakan mesin," bilang pria yang menamatkan doktoral di Jerman ini.
Apalagi mobil modern saat ini sudah dibekali catalytic converter.
Catalytic converter berguna mengurangi jumlah Carbon Monoxide (CO), Hydrocarbon (HC), dan Nitrogen Oxide (NOx) yang terkandung di gas buang.
Hadirnya catalytic converter ini mensyaratkan mobil meminum bahan bakar bebas timbal.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR