Changan Automobile masuk ke Asia Tenggara ini melalui Thailand pada tahun 2023 dengan meluncurkan mobil listrik Deepal L07 dan S07.
Di negara tersebut mereka sedang membangun pabrik perakitan di Rayong yang nantinya akan menjadi hub produksi mobil setir kanan (Rear Hand Drive) jenis Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Range-Extended Electric Vehicle (REEV).
Baca Juga: Seandainya Changan Lumin Dipakai Mudik, Baterai Full Sampai Kota Apa?
Mobil-mobil dari fasilitas ini selain untuk pasar domestik juga akan diekspor ke sejumlah negara setir kanan seperti Malaysia, Indonesia, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, dan Inggris.
Pabrik seluas 400.000 m2 ini rencananya akan mulai beroperasi pada Maret 2025 dan akan mampu memproduksi 100.000 unit pada fase pertama dan 200.000 unit pada 2026.
Saat ini di Thailand selain menjual Deepal L07 dan S07, Changan Auto juga memasarkan Changan Nevo E07 dan Changan Lumin L.
Kemungkinan besar mobil-mobil di Thailand ini juga yang akan dipasarkan di Indonesia.
Baca Juga: Kenalan Sama Changan Deepal L07, Rival Terdekat BYD Seal di Thailand
Changan sendiri bukan baru pertama hadir di Indonesia.
Pada tahun 2001 Changan SC 1011 (pick-up) dan SC 6331 (minibus) sempat dihadirkan oleh PT Asiamotor Industries yang merupakan salah satu importir mobil dan motor dari Cina pada waktu itu.
Namun, kedua mobil ini saat itu dijual dengan nama "dast", label serupa untuk produk yang dipasarkan perusahaan tersebut.
Waktu itu yang pick-up dijual dengan harga Rp 30 juta sedang minibus Rp 40 juta.
Nama Changan di Indonesia juga ramai dibahas pada 2019 saat PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka meluncurkan pick-up Esemka Bima 1.2 dan 1.3 di Indonesia.
Kedua mobil tersebut oleh banyak orang dibilang mirip dengan Changan Star Truck.
| Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR