GridOto.com - General Manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, menjadi salah satu sosok penting yang mengubah MotoGP menjadi seperti sekarang ini.
Gigi Dall'Igna membuat MotoGP menjadi lebih menarik dengan berbagai idenya, sehingga Ducati menjadi menjadi kekuatan utama di MotoGP era modern.
Berkat inovasi-inovasinya, pabrikan lain pun juga mengikuti langkahnya membuat motor yang sangat kompetitif untuk dapat bersaing di Grand Prix.
Namun di balik itu semua, Dall'Igna malah tidak puas dengan apa yang terjadi di MotoGP sekarang ini.
Menurutnya MotoGP sekarang sudah terlalu robotik dengan penggunaan teknologi pintar yang sangat dominan.
Insinyur asal Italia ini merasa hal itu malah menjadi bumerang buat MotoGP, karena adu skill pembalap di lintasan semakin dibatasi.
Hadirnya elektronik yang canggih membuat peran skill pembalap semakin berkurang setiap tahunnya.
"Elektronik itu memberikan banyak tawaran, itu hal bagus. Tapi sebenarnya aku lebih memilih membatasi penggunaannya sebisa mungkin," kata Dall'Igna, melansir Paddock-GP.
Baca Juga: Mesin Baru Gagal Total, Ini Pengakuan Marc Marquez Soal Motor Baru Ducati
"Kehadiran elektronik membuat pembalap kurang merdeka, tapi di sisi lain juga meningkatkan keselamatan," jelasnya.
Menurut Dall'Igna, proporsi peran pembalap dan elektronik harus ditata ulang.
Pada dasarnya ia sepakat bahwa penonton lebih suka melihat aksi pembalap dibandingkan sisi teknis soal motor.
Pengembangan teknis harus tetap jalan, namun proporsinya sebaiknya dibatasi sehingga balapan tetap terlihat menarik dan pembalap lah yang menjadi pembeda di lintasan.
"Ya, selalu perlu seseorang untuk membuat semua bekerja. Apa yang kami kembangkan di MotoGP bermanfaat ke motor produksi massal, termasuk aerodinamikanya," sambungnya.
Selain itu ia menitikberatkan MotoGP sejak dulu lebih dikenal sebagai kompetisi individu pembalap.
Agak berbeda dengan F1 yang merupakan kompetisi tim, di mana tim-lah menentukan semua sehingga pembalap harus nurut ke permintaan tim.
"Telemetri penting, tapi bagi kami pendapat pembalap selalu menjadi parameter. Komentarnya adalah kunci," sambungnya.
Pembalap adalah pusat semua hal, karena ini adalah balapan individual. Ia lah yang membawa pulang hasil balap. Tapi tim juga harus tahu bagaimana bekerja untuk membuat pengembangan yang dibutuhkan," jelasnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR