GridOto.com - Suzuki Carry adalah salah satu pikap terlaku di Indonesia, dan untuk sebuah mobil komersial seberapa irit konsumsi BBM-nya?
Bersama Daihatsu Gran Max pikap, Suzuki Carry kerap menjadi pilihan populer pikap bermesin 1.500 cc di Indonesia.
Salah satu daya tarik Suzuki Carry adalah efisiensi BBM-nya, tentu semakin irit akan semakin menguntungkan untuk unit usaha.
Menggunakan mesin K15B-C berkapasitas 1.462 cc 4 silinder, Suzuki Carry punya tenaga maksimal 97 ps dan torsi 135 Nm.
Meski secara basis mesin K15B sama dengan mesin model Suzuki lain seperti Ertiga, Baleno, dan Jimny, tapi tenaganya lebih kecil karena disesuaikan untuk fokus Carry yang lebih perlu durabilitas dan kemampuan menghela beban.
Misalnya tenaga maksimum yang dicapai pada putaran lebih rendah, dan cylinder head cover Carry yang memakai material logam (bukan resin seperti pada mesin Ertiga) sehingga lebih bagus dari segi daya tahan.
Output itu lalu disalurkan ke roda belakang dengan transmisi manual 5 percepatan yang rasio final gear-nya 4,875.
Baca Juga: Sejarah Mobil Pikap Suzuki Carry, Tipe Truntung Mengaspal Sejak 1976, Sekarang Ini Penerusnya
Kendati punya kemampuan angkut hingga 1 ton, tapi saat pengetesan kami memberlakukan prosedur tetap GridOto yakni dengan 1 orang pengemudi dan bak kosong.
Saat melaju di rute Dalam Kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Suzuki Carry pikap meraih 12,5 km/l.
Kemudian di rute Kombinasi yang kecepatan rata-ratanya 50 km/jam, hasilnya bisa lebih irit yaitu di 15,5 km/l.
Tapi saat kami tes di kecepatan tinggi konstan, di average speed 90 km/jam, catatannya 11,9 km/l alias lebih boros dari rute perkotaan yang padat.
Itu masuk akal karena memang rasio gir Carry pikap lebih optimal pada kecepatan rendah-menengah, terutama untuk start dengan beban berat.
Tentu saja hasil ini bervariasi tergantung muatan, kecepatan, dan cara mengemudi sang pengemudi.
Jika bak sedang terisi penuh misalnya, sangat mungkin konsumsi BBM-nya jadi lebih boros.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR