GridOto.com - Duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez di MotoGP 2025 diperkirakan menjadi salah satu yang terkuat dalam sejarah.
Di sisi lain duet Pecco Bagnaia dan Marc Marquez juga diprediksi akan menimbulkan masalah buat manajemen tim Ducati Lenovo.
Hal itu karena tidak mudah menyatukan dua juara MotoGP dalam satu garasi, apalagi Bagnaia merupakan murid Valentino Rossi yang merupakan musuh bebuyutan Marquez.
Manajer tim Ducati Lenovo, Davide Tardozzi, tidak percaya bahwa akan terjadi friksi di garasi antara dua bintang tersebut.
"Badai bisa diatur, semua bisa terjadi, tapi kupikir di trek lah yang akan menentukan hasil satu sama lainnya," kata Tardozzi, melansir GPOne.
"Buat Ducati, kami akan mendukung pembalap secara terbaik. Jika seorang pembalap ingin satu arah, kami bisa mewujudkannya. Gigi dan timnya tahu betul apa yang harus dilakukan, mereka sudah berbicara banyak dengan kedua pembalap soal masa depan," jelasnya.
Tardozzi menegaskan juga bahwa tidak bisa menyamakan Bagnaia dengan sang guru, Valentino Rossi, soal hubungan dengan Marc Marquez.
"Pecco itu Pecco. Ia bukan Valentino, yang merupakan juara besar dan seorang idola, dan begitu juga untukku," kata Tardozzi.
Baca Juga: Bisa Dihabisin Marc Marquez, Ini Kata-kata Pecco Bagnaia di Launching Tim Ducati Lenovo
"Tapi Pecco itu punya pemikirannya sendiri," jelas pria yang pernah menjadi pembalap Superbike tersebut.
Menurut Tardozzi, Bagnaia mungkin juga sudah mengutarakan pemikirannya sendiri soal Marquez kepada Rossi.
Bagnaia bukan anak kecil sehingga tak bisa disetir begitu saja oleh orang lain, termasuk sang guru sendiri.
"Kupikir jika ia tak setuju dengan Valentino, ia mengatakan kepadanya, ia punya sifatnya sendiri," ungkap sang Manajer.
"Pecco adalah juara yang penting, dan menurutku ia akan menjadi juara yang lebih besar lagi. Jadi kupikir ia bukan sebuah kopian dari seseorang ataupun ada orang yang mengaturnya," tegasnya.
Selain itu Tardozzi juga menegaskan bahwa Marquez juga bersikap baik kepada rekannya, sehingga ia pun tidak begitu memahami ketakutan yang dicemaskan banyak orang.
"Aku kaget dengan kerendahan hati Marc. Aku tak berpikir ia bermuka dua. Ketika ia menunjukkan sikap rendah hati dan mengatakan seperti saat presentasi, bahwa ia harus belajar soal metode Ducati, itu membuatku terkesan," ungkap Tardozzi.
"Pecco punya pengalaman lebih soal ini, dan Marc harus belajar di situasi tertentu. Itu adalah kerendahan hati seorang juara yang sangat berharga. Kupikir ia bersikap tidak hanya bagus, tapi lebih bagus lagi," jelasnya.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | GPOne.com,Motosan.es |
KOMENTAR