Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jaecoo J7 PHEV Disebut Dengan SHS, Teknologi Hybrid Apa Itu?

Radityo Herdianto - Kamis, 23 Januari 2025 | 12:00 WIB
Penamaan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) diubah oleh Jaecoo Indonesia menjadi SHS (Super Hybrid System).
Radityo Herdianto / GridOto.com
Penamaan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) diubah oleh Jaecoo Indonesia menjadi SHS (Super Hybrid System).

GridOto.com - Resminya kehadiran Jaecoo Indonesia (20/1) sekaligus memamerkan lini model Jaecoo J7 PHEV yang akan dijual dalam waktu dekat.

Tapi penamaan PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) diubah oleh Jaecoo Indonesia menjadi SHS (Super Hybrid System).

Lantas teknologi hybrid apa yang dibawah oleh Jaecoo Indonesia dengan sebutan SHS?

"Secara garis besar SHS merupakan jenis hybrid PHEV namun dengan performa lebih super," kata Ryan Ferdiean Tirto, Head of Product Jaecoo Indonesia saat ditanya GridOto.com.

Berdasarkan klaim Jaecoo, SHS bisa mencapai efisiensi mesin pembakaran hingga 44,5 persen dan energi listrik sebesar 98,5 persen.

Ryan Ferdiean Tirto, Head of Product Jaecoo Indonesia.
Radityo Herdianto / GridOto.com
Ryan Ferdiean Tirto, Head of Product Jaecoo Indonesia.
 

Baca Juga: Satu Lagi Merek China Masuk Indonesia, Jaecoo Bawa Teknologi Mobil Hybrid Ini

Secara garis besar, SHS serupa dengan PHEV dalam kategori mobil hybrid.

Dimana terdapat gabungan powertrain mesin pembakaran dan motor listrik dengan baterai.

Mesin pembakaran Jaecoo J7 PHEV pakai H4J15 1.500 cc 4 silinder segaris turbo bertenaga 140 dk dan torsi 215 Nm.

Dikawinkan dengan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga 200 dk dan torsi 310 Nm.

"Powertrain SHS ini bekerja secara serial maupun paralel bergantung kondisi penggunaan dan kebutuhan kondisi jalan yang dilalui," jelas Ryan.

Ia menjabarkan bagaimana SHS bekerja dalam satu kondisi kecepatan.

Dimana pada kecepatan 0 ke 40 km/jam mobil digerakkan oleh motor listrik dalam kondisi mesin mati, sementara di atas 40 hingga 70 km/jam masih tetap menggunakan motor listrik tapi mesin aktif hanya sebagai generator untuk mengisi daya baterai atau serial drive.

Mesin Jaecoo J7 PHEV pakai H4J15 1.500 cc 4 silinder segaris turbo bertenaga 140 dk dan torsi 215 Nm, digabung dengan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga 200 dk dan torsi 310 Nm.
Radityo Herdianto / GridOto.com
Mesin Jaecoo J7 PHEV pakai H4J15 1.500 cc 4 silinder segaris turbo bertenaga 140 dk dan torsi 215 Nm, digabung dengan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga 200 dk dan torsi 310 Nm.
 

Baca Juga: Masuk Indonesia Awal 2025, Jaecoo Gercep Bangun Puluhan Dealer

Parallel drive berfungsi di kecepatan 70 hingga 80 km/jam dimana mesin dan motor listrik bekerja bersamaan.

Di atas 80 km/jam mesin melakukan direct drive menggerakkan mobil tanpa bantuan motor listrik.

Yang menjadi pembeda dengan hybrid konvensional adalah adanya soket charger.

"Di kolong mobil ada baterai berkapasitas 18,3 kWh yang dalam mode EV tanpa mesin bekerja bisa menempuh jarak hingga 90 km," beber Ryan.

"Baterai ini bisa di-charge dengan soket charger AC charging atau DC fast charging 45 kW dari 30 ke 80 persen hanya perlu waktu 20 menit," terangnya.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa