Kemudian, kubah piston yang awalnya jenong juga diubah menjadi berdesain rata atau flat.
"Penggunaan klep lebih pendek dan kubah piston rata ini agar rasio kompresi mesinnya tetap 11,6:1. Karena ruang bakarnya sudah padat," yakinnya.
Dengan beberapa penyesuaian tadi, durasi camshaft juga ikut diracik ulang.
Selain itu, jalur intake juga dibuat lebih panjang untuk meningkatkan torsi yang ikut berubah akibat penyesuaian tadi.
Baca Juga: Berkedok La 100 km Dei Campioni, Valentino Rossi dan Pedro Acosta Lakukan Kegiatan Rahasia
"Untuk lolos standar emisi gas buang Euro 5+, penggunaan bahan bakar juga harus sangat efisien. Makanya ada penambahan cannister di throttle body," tutur Ferry lagi.
Cannister sendiri berbentuk seperti tabung yang diletakan di bagian bawah mesin depan.
Tabung ini berfungsi untuk mengumpulkan uap bensin dari tangki, yang disimpan menggunakan arang aktif di dalam tabung.
Saat mesin menyala, maka katup ditabung akan terbuka yang membuat uap bensin bisa mengalir ke throttle body dan disalurkan ke ruang bakar.
Agar bahan bakar bisa terbakar sempurna, sistem pengapian juga disempurnakan dengan magnet yang sudah menggunakan 22 pitch (sebelumnya 11), dan koil yang kini menjadi satu dengan cop busi.
Terakhir ada juga penanbahan catalytic converter pada knalpot, yang artinya kini terpasang dua catalytic converter di knalpot bawaan R25 terbaru.
Dengan racikan itu, kini R25 terbaru diklaim memiliki tenaga maksimal 35,4 dk pada 12.000 rpm, dengan torsi maksimal 22,6 Nm pada 10.000 rpm.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR