GridOto.com - Kalau dilihat secara kilat atau sekilas, agak sulit membedakan antara Honda CB atau Honda CG series.
Sekilas dipandang, perbedaan Honda CB dan Honda CG series memang sulit buat dicari.
Dari tampang saja, Honda CB100 dan CB125 memang keliatan mirip dengan Honda CG110 dan CG125.
Tapi kalau dibongkar dapur pacunya, kalian akan menemukan perbedaan pada konstruksi mesinnya.
Seperi pernah dibahas GridOto, Honda CB-series punya konstruksi mesin Overhead Camshaft (OHC) yang sampai sekarang diadopsi ke hampir seluruh motor modern, atau ciri gampangnya yakni pakai rantai keteng.
Sedangkan untuk mesin Honda CG110 atau CG125, jangan coba-coba nyari rantai ketengnya karena enggak bakalan ketemu.
Itu karena mesin Honda CG-series menggadopsi sistem Overhead Valve (OHV) yang pakai push rod!
Baca Juga: Harga Rangka Honda CB dan GL Bikin Keringetan, Bekasnya Seharga Motor Matic Honda
Jadi pada mesin Honda CG-series, camshaft alias noken as posisinya malah ada di area silinder, bukan pada head silinder seperti motor-motor pada umumnya yang berkonstruksi OHC, baik SOHC maupun DOHC.
Ada alasan tersendiri kenapa Honda menciptakan mesin dengan sistem OHV ini.
Jadi pada tahun 1970-an, motor ini memang didesain untuk negara berkembang yang menggunakan motor untuk disiksa alias kerja keras meski jarang ganti oli.
Oleh karena itu, mesin dengan konstruksi OHC seperti yang digunakan CB-series gampang oblak bearing pada noken asnya kalau sering telat ganti oli.
Kalau mesin CG ini, memang sudah dibikin tahan untuk disiksa seandainya telat ganti oli.
Sebab aslinya motor Honda CG diproduksi untuk kawasan Brazil yang sulit mencari oli di daerah pelosok hutan Amazon sehingga sering telat ganti oli.
Sedangkan di Indonesia, seri Honda CG yang pertama muncul adalah varian CG110 pada tahun 1973 dan lanjut Honda CG125 pada tahun 1975.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR