Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Dijamin Cocok, Riding Position Kawasaki KLX150SM Ramah Buat Postur Orang Indonesia

Rangga Kosala - Jumat, 26 Mei 2023 | 06:00 WIB
Riding position KLX150SM masih ramah buat postur rata-rata orang Indonesia, kaki tidak sampai jinjit
Rangga/Otomotif
Riding position KLX150SM masih ramah buat postur rata-rata orang Indonesia, kaki tidak sampai jinjit

Gridoto - Naik Kawasaki KLX150SM secara garis besar identik dengan saudaranya yang versi trail.

Ciri khasnya motornya tinggi dengan jok cenderung rata dan ramping,  serta setang yang terasa dekat dan lebar ketika diraih, lalu jarak pijakan kaki ke jok jauh.

Nyaman dan sigap buat harian! Namun, tentu tetap ada perbedaan nih sob.

Versi supermoto tinggi joknya di tengah-tengah antara versi S dan KLX150 yang biasa atau SE, yaitu 840 mm. 

Jok setinggi 840 mm masih lebih rendah dari KLX150 versi trail
Aant/Otomotif
Jok setinggi 840 mm masih lebih rendah dari KLX150 versi trail

Kalau KLX150 S tinggi joknya 830 mm, sedangkan KLX150 865 mm.

Efeknya untuk yang postur tubuhnya kisaran 165-170 cm, duduk di atas jok KLX150SM terasa masih bersahabat.

Ketika kedua kaki turun masih bisa menapak sempurna, enggak jinjit seperti di KLX150.

Tuh kan masih ramah buat postur mayoritas penduduk Indonesia!

Perbedaan besar berikutnya adalah dari karakter suspensi depan.

Baca Juga: Punya Postur Bersahabat, Begini Asyiknya Naik Kawasaki KLX150 S

Sok depan pakai upside down 35 mm dengan jarak main 175 mm, atau lebih panjang 10 mm dari D-Tracker 150.

Jika dibanding dengan saudaranya, ternyata suspensi depan KLX150SM ini jadi yang paling kaku.

Sok depan upside down 35 mm dengan jarak main 175 mm, lebih panjang 10 mm dari D-Tracker 150.
Aant/Otomotif
Sok depan upside down 35 mm dengan jarak main 175 mm, lebih panjang 10 mm dari D-Tracker 150.

Tentunya agar sesuai dengan konsep motornya, yang bakalan lebih banyak main di jalan aspal dengan sedikit selingan off-road ringan atau paling gravel.

Tapi, sekakunya suspensi supermoto tentu tetap lebih empuk dari motor batangan biasa.

Memang kalau melindas jalan yang keritingnya cuma sedikit seakan enggak main.

Tapi kalau ketemu lubang dalam atau polisi tidur, tentunya akan bekerja meredam dengan baik.

Dan karena jarak main lebih panjang, jadi tak mudah mentok atau bottoming.

Efek positifnya kenyamanannya masih dapat, tapi buat bermanuver kencang di tikungan yang mulus maupun yang bergelombang membuat motor tetap terasa stabil, enggak ada lendutan seperti dirasakan di versi trail.

Baca Juga: Bye-Bye D-Tracker 150! Penggantinya KLX150SM Punya Desain Lebih Sporty dan Proporsional

Rasa itu tentu selain dari karakter suspensi, juga dari roda yang digunakan.

KLX150SM tentunya pakai ban aspal ring 17 inci di kedua sisi, yang memberikan grip serta kestabilan lebih baik dibanding versi trail yang pakai ban dual purpose.

Ban aspal ring 17 inci di kedua sisi, beri grip dan kestabilan lebih baik dibanding versi trail
Rangga/Otomotif
Ban aspal ring 17 inci di kedua sisi, beri grip dan kestabilan lebih baik dibanding versi trail

Ban dual purpose versi trail jika dipakai di jalan raya terasa ada lendutan yang memberikan rasa motor agak goyang.

Sementara untuk suspensi belakang jika dirasakan karakter redamannya identik dengan yang versi trail, empuk!

Jadi kalau naik motor ini ketemu lubang atau polisi tidur, bisa libas saja tanpa perlu mengerem. Enggak perlu takut jeduk atau terpental!

Handling sangat mendukung untuk penggunaan harian, karena tergolong lincah dan nurut
Rizky/Gridoto
Handling sangat mendukung untuk penggunaan harian, karena tergolong lincah dan nurut

Makanya untuk berkendara di daerah pinggiran yang kondisi jalan aspalnya belum sepenuhnya mulus, cocok banget kalau naik KLX150SM.

Handling pun sangat mendukung untuk penggunaan harian, karena tergolong lincah dan nurut.

Lincah salah satunya ditunjang sudut belok setang yang besar, sehingga radius putarnya kecil, buat selap-selip di kemacetan gampang.

Catatannya hanya hand cover-nya lebar, jadi harus hati-hati, gampang mentok spion mobil.

Hand cover yang lebih lebar dari setang bikin waspada saat selap-selip di kemacetan
Rangga/Otomotif
Hand cover yang lebih lebar dari setang bikin waspada saat selap-selip di kemacetan

Nurut dan gampang dikendalikan salah satunya karena bobot hanya 120 kg (versi SE), jadi enggak sulit mengajaknya berganti arah secara mendadak.

Catatan lainnya dari sisi kenyamanan adalah saat duduk.

Meski busanya empuk dan cukup tebal, namun karena ramping membuat pantat terasa pedas khususnya kalau berkendara lebih dari 1 jam.

Selanjutnya kita bakal bahas performa dari supermoto andalan Kawasaki ini!

Editor : Dimas Pradopo

Bukan Tenaga, Ini Senjata Utama Wuling Cloud EV Lawan Rivalnya

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa