Masa Depan Segmen LCGC di Indonesia, Apa Bakal Terus Tumbuh?

GridOto.com - Sudah hampir sepuluh tahun segmen Low Cost Green Car atau LCGC hadir di Indonesia.

LCGC terjemahan resmi pemerintah adalah Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), tapi orang lebih sering menyebutnya dengan nama "mobil murah ramah lingkungan".

PP No. 41/2013 yang ditanda tangani Presiden Soesilo Bambang Yoedhoyono pada 23 Mei 2013 merupakan pintu masuk mobil LCGC.

Enggak pakai lama, setelah itu sejumlah pabrikan mobil langsung mengeluarkan produk LCGC mereka.

Pada 9 September 2013 Daihatsu Ayla dan Toyota Agya menjadi duet LCGC pertama yang meluncur di Indonesia.

Dwi Wahyu R./GridOto.com

Toyota Agya generasi terbaru

Baca Juga: Beda dari Toyota Agya, All New Daihatsu Ayla Cuma Tersedia di Segmen LCGC, Ini Alasannya

Beberapa hari kemudian giliran Suzuki Karimun Wagon R (10 September 2013), Honda Brio Satya (11 September 2013), Datsun GO (17 September 2013) yang diperkenalkan ke publik.

Segmen LCGC yang didominasi jenis hatchback ini makin ramai, setelah giliran Datsun Go+ Panca yang merupakan LCGC tiga baris tempat duduk atau LCGC jenis MPV dirilis pada 8 Mei 2014.

Toyota dan Daihatsu enggak tinggal diam, mereka juga meluncurkan LCGC jenis MPV pada 3 Agustus 2016, yaitu Daihatsu Sigra dan Toyota Calya.

Penjualan LCGC terus meingkat setiap tahun, catatan Gaikindo pada 2013 ada 51.180 unit yang laku, lalu meningkat menjadi 172.120 unit (2014), 165.434 unit (2015), 235.180 unit (2016), 218.358 unit (2017), dan 230.443 unit (2018).

Penjualan LCGC mulai menurun pada 2019 dengan capaian 217.454 unit dan kian tajam pada 2020 karena hanya sanggup menjual 104.650 unit saja.

Dwi Wahyu R./GridOto.com

Daihatsu Ayla generasi kedua

Baca Juga: Jangan Panggil LCGC Lagi, Toyota Agya Generasi Terbaru Siap Lawan Honda Brio RS

Pada periode penurunan ini ada dua pemain LCGC yang menyerah, Datsun GO dan GO+ Panca dihentikan produksinya di Indonesia pada 2020 lalu menyusul Suzuki Karimun Wagon R pada November 2021.

Kini segmen LCGC hanya diperebutkan oleh tiga pabrikan mobil (Daihatsu, Toyota, dan Honda) dengan lima produk yang ditawarkan.

Penjualannya memang naik sedikit, tapi masih di bawah 200 ribu unit (146.520 unit di 2021 dan 186.649 unit di 2022).

Lalu bagaimana masa depan mobil LCGC di Indonesia pada tahun 2023 ini?

Pasar LCGC ini diprediksi bakal terus tumbuh pada 2023 ini, paling enggak pertumbuhannya sama seperti tahun 2022, yaitu sekitar 27%.

Dok. Otomotif

Honda Brio Satya generasi kedua

Baca Juga: LCGC Kalah Menarik, Ini Harga Suzuki Ertiga Bekas 2016-2018, Bisa Dinaikin Sekeluarga

Salah satu faktor yang bisa mendorong tumbuhnya segmen LCGC di Indonesia pada tahun 2023 adalah masih tingginya first time car buyer atau pembeli mobil pertama di sini.

Yup, first time car buyer memang target utama segmen LCGC sejak pertama hadir di Indonesia.

Konsumen jenis ini pula yang mendominasi selama ini, bisa mencapai 75-80% dari total sales setiap tahunnya.

Kalau dilihat dari bonus populasi, usia 25 tahun sampai 35 tahun di Indonesia saat ini bertumbuh dan sekarang persentasenya sekitar 70%.

Mereka ini merupakan calon konsumen potensial segmen LCGC di Tanah Air.

Dwi Wahyu R./GridOto.com

Peluncuran Daihatsu Sigra 2022 di Indonesia (7/7/2022)

Baca Juga: Penjualan LCGC Lesu, Konsumen First Time Buyer Kesulitan Beli Mobil Baru

Dari sisi produk, dua pemain besar LCGC baru saja meluncurkan generasi terbaru.

Kini Toyota Agya dan Daihatsu Ayla sudah pakai platform, mesin, dan transmisi baru.

Desainnya lebih menarik dan modern, plus dukungan fitur-fitur terkini.

Walau harga jual kedua jagoan LCGC ini masih dirahasiakan, tapi kehadirannya bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan segmen ini.