GridOto.com - Selain Honda Monkey 125, Honda ST125 Dax yang juga punya desain kompak resmi mengaspal di Indonesia.
Harga Honda ST125 Dax ini dipatok cukup tinggi untuk sebuah motor 125 cc, tepatnya Rp 81.750.000 OTR Jakarta.
Honda ST125 Dax ini pun kini sudah bisa dipesan di jaringan dealer Honda di daerah, seperti di Yogyakarta.
"Inden Honda ST125 Dax sudah bisa dilakukan di dealer Wing & Big Wing wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas," ujar Thomas Pradu, Marketing Manager Astra Motor Yogyakarta kepada GridOto.com.
Meski begitu, sobat yang menginginkan motor mungil ini harus sedikit sabar menunggu lantaran unit ST125 Dax tak bisa langsung dikirim ke garasai rumah.
"Pengiriman pertama baru akan dilakukan di Oktober mendatang," imbuhnya.
"Statusnya yang CBU membuat suplai unitnya memang jadi sangat terbatas, makanya di daerah pun tak bis langsung mendapatkan unitnya," bebernya.
Yup, Honda ST125 Dax memang dijual di Indonesia secara CBU alias Completly Built Up, artinya ia diimpor secara utuh dari luar negeri, atau bukan bikinan Indonesia.
Hal itu jugalah yang membuat harganya jadi cukup tinggi lantaran pasti ada skema perpajakan yang beda antara produk bikinan lokal dengan produk impor.
Baca Juga: Honda ST125 Dax Sudah Bisa Dibeli di Jawa Tengah, Harganya Lebih Murah dari OTR Jakarta Nih
Tak cuma di daerah, bahkan untuk konsumen di kawasan Jakarta pun pengiriman unitnya disebut-sebut baru akan tiba pada April 2023.
Sedikit tentang spesifikasinya, Honda ST125 Dax ini dibekali mesin SOHC berkapasitas 125 cc berpendingin udara, dengan transmisi 4-percepatan.
Mengandalkan sistem injeksi sebagai pengabut bahan bakarnya, mesin itu punya power sebesar 8,8 dk pada 7.000 rpm dan torsi 10,4 Nm di 5.000 rpm.
Ia juga dibekali sokbreker upside down dengan pelek cast wheel 12 inci yang dibalut ban berukuran 120/70-12 di depan, dan belakang 130/70-12.
Bicara fitur, meski tampilannya retro tapi ST125 Dax ini dibekali banyak hal modern.
Seperti lampunya sudah full LED, panel instrumen full digital, hingga disematkannya perangkat ABS di pengeremannya.
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR