Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Viral Alat Ubah Air Jadi Bahan Bakar, Ini Pendapat Ahli Motor Bakar

Radityo Herdianto - Selasa, 17 Mei 2022 | 12:00 WIB
Nikuba, alat pengubah air menjadi BBM ciptaan Ariyanto Misel warga Lemahabang, kota Cirebon, Jawa Barat
TribunCirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Nikuba, alat pengubah air menjadi BBM ciptaan Ariyanto Misel warga Lemahabang, kota Cirebon, Jawa Barat

"HHO (Hidrogen Hidrogen Oksigen) juga disebut sebagai gas Brown," imbuhnya.

Prof Yus menekankan alat pengubah air menjadi H2 atau HHO yang disebutnya tersebut tidak bisa menggantikan bahan bakar sepenuhnya untuk konstruksi mesin internal combustion

Mesin V8 berbahan bakar hidrogen hasil pengembangan Yamaha dan Toyota.
Yamaha
Mesin V8 berbahan bakar hidrogen hasil pengembangan Yamaha dan Toyota.

Baca Juga: Sering Purging Mobil Diesel, Bengkel Bantah Bisa Picu Kerusakan Mesin

Ia menjelaskan, agar air bisa dipakai sebagai menjadi bahan bakar perlu proses elektrolisis.

Dalam proses elektrolisis unsur kimia air H2O dipecah sampai menghasilkan H2.

"Butuh energi sebesar 180 MJ/kg untuk memproses elektrolisis air menghasilkan H2 sebanyak 1 kg untuk bisa digunakan energi pembakaran," terang Prof Yus.

Jika dipakai sebagai bahan bakar mesin internal combustion, H2 hanya menghasilkan energi sebesar 130 MJ/kg.

Sebagai perbandingan, bahan bakar diesel atau bensin menghasilkan energi sebesar 40-43 MJ/kg.

Jalur Khusus Pertamax Turbo di SPBU Pertamina
Radityo Herdianto / GridOto.com
Jalur Khusus Pertamax Turbo di SPBU Pertamina

Baca Juga: Campur BBM Beda Oktan Buat Ruang Bakar Mesin Cepat Kotor? Ini Faktanya

"Berarti ada kekurangan energi 50 MJ/kg dari 180 MJ/Kg kebutuhan energi memproses elektrolisis air menjadi H2 dan dijadikan energi bahan bakar," jabar Prof Yus.

"Sekalipun dipakai untuk mesin internal combustion, H2 tetap butuh bantuan dari energi lain seperti bahan bakar fosil," sambungnya.

Sebab kekurangan 50 MJ/kg membuat H2 tidak bisa menjadi energi tunggal untuk mesin internal combustion.

Tetap perlu bantuan bahan bakar yang hasilnya membuat konsumsi bahan bakar lebih irit.

"Dibilang pengganti bahan bakar jelas tidak bisa, tapi dibilang penghemat bahan bakar sangat mungkin," simpul Prof Yus.

"Teknologi ini sudah ada lama, hanya saja memang kurang efektif," sambungnya.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa