Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Pemudik Naik Motor Disebabkan Faktor Ekonomi dan Fasilitas, Jika Mau Dikurangi Transportasi Umum Harus Berbenah

Harun Rasyid - Selasa, 26 April 2022 | 15:20 WIB
Ilustrasi mudik Lebaran
Kompas.com
Ilustrasi mudik Lebaran

GridOto.com - Mudik Lebaran ke kampung halaman menggunakan motor tidak disarankan, karena dinilai kurang aman dan menguras banyak energi.

Sebab, motor yang umumnya beredar di Indonesia sejatinya bukan diperuntukan untuk perjalanan jauh, begitu juga mudik ke kampung halaman.

Menurut Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, pemudik yang biasa menggunakan motor perlu terus dialihkan ke transportasi umum.

"Mengurangi pemudik yang menggunakan motor untuk beralih ke transportasi umum adalah pilihan yang bijak dan humanis. Sebab motor sebaiknya tidak digunakan untuk perjalanan jarak jauh," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (25/4/2022).

Djoko menyebut, mengalihkan kebiasaan mudik dengan motor ke transportasi umum perlu diimbangi dengan pembenahan fasilitasnya.

"Pembenahan fasilitas transportasi umum di daerah juga harus segera dilakukan supaya pemudik tidak ada alasan lagi membawa motor dengan alasan buruknya layanan transportasi umum," ungkap Pengamat Transportasi tersebut.

Sebagai contoh, Djoko bersama MTI menyorot arus mudik dengan tujuan ke wilayah Sumatera.

Keberadaan transportasi umum di daerah tujuan pemudik ini masih dinilai memprihantinkan dan cenderung semakin berkurang jumlahnya.

Selain itu, keinginan para kepala daerah juga dianggap sangat rendah dalam memperhatikan layanan transportasi umum.

Baca Juga: Mudik Ke Sumatera Masih Kurang Aman, Penumpukan Kendaraan di Pelabuhan Kerap Terjadi di Malam Hari

Sehingga keberadaan bus gratis bisa sangat membantu masyarakat yang mudik lebaran ke wilayah Sumatera, khususnya yang terbiasa menggunakan motor.

Namun, pengadaan bus gratis ke Pulau Sumatera ini sebaiknya harus menjangkau hingga setiap ibu kota Kabupaten.

Berdasarkan hasil survei Badan Litbang Perhubungan pada Maret 2022, menunjukkan penghasilan pemudik terbesar yaitu kurang dari Rp 3 juta per bulan dengan persentase sebanyak 66,9 persen.

Ilustrasi bus AKAP dari Jawa ke Sumatera
Dishub Lampung
Ilustrasi bus AKAP dari Jawa ke Sumatera


Dengan Penghasilan sebesar itu, bisa dipastikan masyarakat memilih gunakan motor dan transportasi umum.

Sementara ketersediaan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) kelas ekonomi sudah makin jarang.

Akhirnya dalam keseharian, masyarakat terpaksa memilih menggunakan bus AKAP kelas eksekutif yang mana saat mudik dikenakan tarif batas atas dengan harga selangit.

Hal tersebut dinilai tidak terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan kurang dari Rp 3 juta per bulan.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa