Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

F1 2022

Apa Itu Ground Effect di Mobil F1 2022? Begini Penjelasannya

Uje - Rabu, 5 Januari 2022 | 18:42 WIB
Mobil F1 2022
Formula1.com
Mobil F1 2022

GridOto.com Apa itu ground efffect di mobil F1 2022? Begini penjelasannya.

Regulasi teknis 2022 menghadirkan kembali ground effect yang sempat berjaya pada era '70-an akhir sampai '80-an awal.

Ground effect sendiri dipelopori oleh Lotus 78 buatan Colin Chapman yang meluncur pada tahun 1977 berusaha mencari cara agar mereka mendapatkan downforce lebih baik dari kompetitornya.

Saat itu dengan mengandalkan side skirt untuk mendapatkan ground effect, mobil bisa mendapatkan efek downforce lebih baik sehingga mobil mereka bisa lebih cepat di tikungan.

Tapi kali ini kita tidak akan membahas Lotus 78 yang legendaris tersebut, kita akan fokus ke ground effect di mobil 2022.

Desain floor antara mobil 2022 dan 2021, mobil 2022 (kiri) akan terdapat venturi tunnel untuk menghasilkan ground effect
racefans,net
Desain floor antara mobil 2022 dan 2021, mobil 2022 (kiri) akan terdapat venturi tunnel untuk menghasilkan ground effect

Simpelnya ground effect adalah cara yang dilakukan oleh para insinyur F1 untuk menghasilkan daya tekan layaknya downforce pada mobil F1 agar bisa tetap kencang saat melibas tikungan.

Untuk mobil F1 2022 fokus utama dari ground effect ini tercipta dari perubahan bentuk dari floor mobil.

Sampai musim 2021 bagian dasar atau floor mobil F1 modern berbentuk datar atau flat.

Sementara untuk mobil 2022 nanti bentuknya berubah dengan adanya bentuk tunnel yang disebut Venturi Tunnel yang bertujuan untuk menciptakan ground effect.

Baca Juga: Regulasi Baru Berlaku di F1 2022, Kisah Fenomenal Brawn GP Bisa Terulang?

Sepintas ubahan ini seperti sangat sepele, tapi dengan cekungan atau venturi tunnel ini daya tekan atau downforce mobil F1 2022 nanti 80%-nya berasal dari area ini.

Sementara mobil F1 generasi sebelumnya seluruh downforcenya dihasilkan melalui sayap depan dan belakang serta bargeboard yang sangat kompleks.

Sayap depan di mobil F1 2021 sendiri memang menghasilkan downforce yang sangat kuat, namun sayap tersebut menghasilkan efek dirty air yang membuat aksi slipstreaming dan overtaking di F1 menjadi sangat sulit.

Karena dirty air ini membuat pembalap sangat kesulitan mengikuti pembalap lain yang ada di depannya, bahkan dengan bantuan DRS sekalipun karena mobil menjadi kehilangan downforce hingga 40% lebih dengan jarak antar mobil sekitar 10 meter.

Perbandingan efek dirty air dan clean air antara mobil 2021 dan 2022
F1.com
Perbandingan efek dirty air dan clean air antara mobil 2021 dan 2022

Makanya F1 merevisi desain sayap depan untuk musim 2022 dengan desain yang lebih simpel agar efek dirty air ini bisa diminimalisir.

Bahkan F1 kembali memberlakukan wheel cover serta sayap kecil di atas ban depan yang disebut wheel deflector, agar mobil hanya kehilangan sekitar 18% downforce dengan jarak 10 meter antar mobil sehingga persaingan di trek kembali rapat.

Baca Juga: Tim Mercedes Bocorkan Tampang Mobil F1 2022, Bentuknya Beda Dengan Mobil yang Dipamerkan

"Karena fokus utama kami adalah close racing dan membuat kemudahan untuk para pembalap mengikuti pembalap lain di depannya," ucap Nikolas Tombazis selaku kepala teknis single-seater FIA pada F1.com.

Kembali lagi ke area floor dengan tunnel tadi, desain dari venturi tunnel ini membuat aliran udara di bagian bawah mobil melalui inlet tepat di area terdepan dari sidepod sampai ke diffuser belakang menjadi lebih cepat.

Tujuannya agar menciptakan tekanan udara rendah di area bawah mobil sehingga terjadilah ground effect.

Simpelnya ground effect ini akan 'menarik' mobil lebih dekat ke aspal berkat tekanan udara yang lebih rendah tadi.

Kemungkinan desain floor dengan venturi tunnel mobil F1 2022
autodevot.com
Kemungkinan desain floor dengan venturi tunnel mobil F1 2022

Efek downforce yang dihasilkan ground effect ini sangat efektif tanpa harus menggunakan sayap depan atau belakang yang rumit.

Karena meskipun menghasilkan downforce penggunaan sayap juga menghasilkan drag yang membuat mobil jadi lebih lambat di trek lurus.

Baca Juga: Sudah Empat Kali Keluar Masuk di Balap F1, Apakah Honda Akan Kembali Lagi?

Bahkan di era '80-an tim-tim F1 sering tidak menggunakan sayap depan dan hanya mengandalkan efek ground effect saat balapan karena membuat mobil jadi lebih cepat tanpa adanya drag yang dihasilkan oleh sayap depan.

Maka dengan ubahan floor tersebut mobil F1 2022 nantinya tetap bisa dipacu dengan kecepatan tinggi di tikungan meskipun sayap depan dan belakang tidak menghasilkan downforce yang tinggi seperti mobil generasi sebelumnya.

Kesimpulannya ground effect ini selain membuat efek downforce kelebihannya adalah dia tidak menghasilkan dirty air sehingga aksi saling susul diharapkan lebih sering terjadi di musim 2022 nanti.

 Baca Juga: Kaleidoskop 2021 - Tumbangnya Dominasi Mercedes dari Red Bull Akibat Ubahan Regulasi Mobil

Editor : Fendi
Sumber : f1technical.net,F1.com,Formula1-dictionary.net

Digosipkan Bakal Tinggalkan Repsol Honda? Begini Kata Luca Marini

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa