Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ferrari Segera Resmikan Simulator Baru Untuk Musim 2022, Ternyata Ini Pentingnya Simulator di F1

Uje - Sabtu, 25 Desember 2021 | 11:20 WIB
Simulator F1 buatan Dynisma
autoevolution.com
Simulator F1 buatan Dynisma

GridOto.com Ferrari segera resmikan simulator baru untuk musim 2022, ternyata ini pentingnya simulator di F1.

Tim Ferrari akan segera meresmikan simulator untuk musim 2022 terutama untuk hasil yang lebih baik setelah 2 musim tanpa kemenangan.

Seperti dikutip gridoto.com dari planetf1.com Ferrari akan menggunakan salah satu simulator tercanggih buatan Dynisma asal Inggris.

"Saat ini simulator akan berperan penting dalam dunia F1 terutama dalam pengembangan mobil, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk mendapatkan alat yang sesuai supaya kami bisa lebih unggul dari area ini," ucap Gianmaria Fulgenzi, head of supply chain Ferrari.

Baca Juga: Insiden Pit Stop Paling Mengerikan di F1, Ayah Max Verstappen Sampai Jadi Korbannya

Simulator buatan Dynisma ini kabarnya akan bergerak seakurat mobil aslinya, dengan feel yang sangat realistis antara mobil dengan trek hingga kerb.

Bahkan para pembalap akan menghadap langsung ke layar proyektor 360 derajat sehingga akan terasa seperti di trek asli.

Peran pembalap simulator di event sekelas F1 sendiri tentu tidak bisa dianggap remeh.

Makanya ada nama-nama seperti Stoffel Vandoorne di Mercedes, Daniil Kvyat di Alpine yang merupakan eks pembalap reguler yang kini beralih peran menjadi pembalap simulator.

Baca Juga: Bukan Kaum Rebahan Biasa, Begini Posisi Duduk Pembalap di Kokpit Mobil F1

 

Simulator F1 digunakan untuk mengembangkan mobil dengan waktu tes yang terbatas
roadandtrack.com
Simulator F1 digunakan untuk mengembangkan mobil dengan waktu tes yang terbatas

Nick Yelloly selaku pembalap simulator di Aston Martin F1 mengungkapkan dirinya menghabiskan 60-70 hari dalam satu tahun hanya untuk berada di balik kemudi simulator.

"Peran saya cukup banyak dari mengembangkan mobil, mencari setup untuk balapan bahkan mengembangkan perangkat simulator itu sendiri," ungkap Yelloly seperti Gridoto.com kutip dair thecheckeredflag.co.uk.

Para pembalap simulator ini jelas dibutuhkan mengingat waktu tes F1 yang dibatasi secara ketat sehingga untuk mengembangkan dan mencari setup mobil dilakukan saat latihan bebas hari Jumat.

Makanya sering terlihat tim-tim F1 menggunakan part mobil baru saat latihan bebas pertama maupun kedua dan part baru tersebut terkadang tidak langsung digunakan pada saat sesi kualifikasi maupun balapan.

Baca Juga: Ngeri, Mercedes Kasih Bocoran Pertama Soal Mobil Barunya di F1 2022

"Umumnya kami mendapatkan data yang dihasilkan usai latihan bebas hari jumat dan tugas kami dari tim simulator adalah bagaimana hasil tersebut dapat dikembangkan untuk jadi lebih baik untuk sesi kualifikasi hingga balapan," tambah Yelloly.

"Kami bahkan sering sekali berada di simulator hingga larut malam karena memang untuk mendapatkan data terbaik yang akan kami kirim pada tim yang sedang balapan di sirkuit," ucap Yelloly yang juga masih aktif balap GT bersama BMW.

"Apalagi dalam menentukan setup untuk kualifikasi dimana settingan mobil sudah harus sangat fix, karena setelah masuk ke parc ferme mobil tidak bisa mengubah setup terlalu banyak atau kami akan mendapatkan pinalti," tegasnya.

Selain itu para pembalap reguler tim-tim F1 juga akan melakukan banyak tes di simulator diluar race weekend.

Para pembalap simulator tim-tim F1 akan menghabiskan hari Jumat setelah sesi latihan bebas resmi berlangsung untuk mencari setup kualifikasi dan race
Twitter @MercedesAMGF1
Para pembalap simulator tim-tim F1 akan menghabiskan hari Jumat setelah sesi latihan bebas resmi berlangsung untuk mencari setup kualifikasi dan race

Baca Juga: Jadi Juara Dunia F1 2021, Ini Pesan Max Verstappen ke Nicholas Latifi yang Mengubah Hasil Balapan F1 Abu Dhabi 2021

Terutama untuk para pembalap rookie untuk lebih beradaptasi di trek-trek yang belum pernah mereka datangi di kelas junior Formula.

Bahkan Nikita Mazepin mengeluhkan jika tim Haas F1 tempatnya bernaung mengeluhkan jika tidak adanya simulator di tim membuatnya cukup kesulitan untuk beradaptasi.

"Untuk debutan seperti saya tidak adanya fasilitas simulator tentu sedikit menyulitkan," keluhnya seperti dikutip dari gpfans.com

Sementara rekan setimnya Mick Schumacher bisa menggunakan simulator milik Ferrari karena berstatus sebagai pembalap akademi.

"Terutama di trek seperti Meksiko dan Brazil dimana saya tidak pernah balapan disana, akan jauh lebih sulit tanpa simulator di tim," tutup Mazepin.

Baca Juga: Selain Jadi Pembalap tim Haas, Mick Schumacher Akan Jadi Pembalap Cadangan Tim Ferrari di F1 2022

Editor : Hendra
Sumber : planetf1.com,thecheckeredflag.co.uk

Bantah Fabio Quartararo, Alex Rins Ungkap Borok Asli Motor Yamaha

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa